JAKARTA INSIDER – Teror penagih utang (debt collector) membuat seorang warga di perumahan Raffles Hills, Depok, kalap.
Sebelum terjadi baku hantam, sempat terjadi perang mulut antara pemilik rumah dan debt collector yang datang berkelompok.
Tak lama berselang, seorang laki-laki berjaket biru dan celana pendek, yang ternyata rombongan debt collector tadi, ditemukan terkapar di jalanan dalam kondisi bersimbah darah, masih di kawasan perumahan elite tersebut.
Zandy, Ketua RT setempat, sangat menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Dirinya telah mengingatkan agar perkara utang piutang ini jangan sampai mengganggu warga Perumahan Raffles Hills.
"Ini sudah 2 atau 3 minggu ada penagihan ke sini. Cuma saya selaku RT sudah bilang, jangan ada rusuh di wilayah, silahkan diselesaikan secara baik-baik," pintanya.
"Ya saya tidak menginginkan ini. Ya takut betul kita, karena saat kejadian saya sudah keluar, sudah damai kan, " sambung Zandy.
Zandy menambahkan jika korban melakukan penagihan selalu beramai-ramai. Namun untuk peristiwa ini, menurut warga sekitar kata Zandy, dari pihak korban ada yang membawa senjata tajam.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Bromo meningkat, gempa tremor terus menerus, status naik ke level waspada
"Waktu sebelumnya sampai 5 mobil kalau datang. Saya enggak tau, karena saat kejadian saya lagi di luar. Kalau menurut pengakuan warga sih ada yang bawa senjata tajam satu mobil. Hanya saya enggak tahu senjata apa yang di bawa," pungkasnya
Kegaduhan dalam peristiwa penagihan yang menewaskan satu orang ini sempat membuat warga Perumahan Raffles Hills Panik.
Guna mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, kepolisian mengamankan terduga pelaku dan membawanya ke Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Ressa Herlambang akui lelah disangka anak keluarga kaya hingga umumkan bangkrut
Sementara itu, 10 orang terduga pelaku penganiayaan debt collector diamankan tidak lama setelah terjadinya peristiwa tersebut.