JAKARTA INSIDER - Orangtua perlu mengajarkan anak mengenai cara memberikan respons terhadap orang-orang asing yang ada di sekitar mereka.
Ajarkan cara menolak ajakan orang lain yang tidak dikenal.
Pastikan juga anak mampu menyampaikan isi pikirannya.
Hal ini dapat dilatih salah satunya dengan bermain roleplay.
Parenting coach sekaligus psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Irma Gustiana, memberikan cara agar anak terhindar dari penculikan yang marak terjadi belakangan ini.
Menurut Irma di Jakarta, Rabu (1/2/2023), jika ada sesuatu yang terjadi, anak mampu menyampaikan kecemasan atau ketakutannya, misalnya ketika di keramaian ada yang bertingkah laku aneh atau mencurigakan.
Baca Juga: Ternyata ini Alasan Recep Tayyip Erdogan tolak keinginan Swedia join NATO
"Sampaikan juga pada anak jangan berada di tempat yang sepi yang tidak ada orang lain. Jadi harus berkumpul dengan teman-temannya atau mencari orang dewasa," imbuhnya.
Irma juga mengatakan, penting bagi orangtua untuk mengenal tetangga di sekitar rumah.
Sebab menurutnya kasus penculikan juga sangat mungkin terjadi di daerah perumahan. Pastikan juga anak tidak menggunakan aksesoris berlebihan yang mampu mengundang penculik.
"Misalnya perhiasan berlebihan atau menggunakan smartphone dengan teknologi canggih dan harga yang mahal. Itu bisa menjadi incaran penculik untuk memanfaatkan kelemahan si anak," katanya.
Baca Juga: Cak Nun secara terbuka memperlihatkan bentuk dukungannya kepada Prabowo sebagai Capres 2024
Di samping itu, Irma mengatakan mengajari anak bela diri dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencegah penculikan.
Meski demikian, perlu diingat bahwa anak tetaplah merupakan kelompok yang tidak berdaya, apalagi jika penculikan dilakukan oleh beberapa orang dewasa.
Sependapat dengan Irma, psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener mengatakan bahwa meskipun anak memiliki kemampuan bela diri, pengawasan orangtua tetap jadi yang utama.