JAKARTA INSIDER – Nama bekas Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar, kembali membuat geger warga kota lahar, Blitar, Jawa Timur.
Setelah sebelumnya berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap, kini Samanhudi dikabarkan terlibat dalam tindakan kriminal perampokan di rumah Walikota Blitar Santoso pada 12 Desember 2022.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Hermanto, mengatakan, Samanhudi Anwar membantu melakukan tindak pidana dengan memberikan informasi lokasi, serta waktu. Pada saat itu Samanhudi tengah dipenjara di Lapas Sragen, Jawa Tengah dengan para pelaku perampokan.
Baca Juga: Perdebatan sengit antara China-AS dalam pertemuan WTO karena hal ini
Penangkapan Samanhudi tentu mengejutkan, mengingat dia baru saja bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Sragen, Jawa Tengah pada 10 Oktober 2022. Semula Samanhudi ditahan di Lapas Sidoarjo, tetapi kemudian dipindahkan ke Lapas Blitar dan terakhir di Lapas Sragen.
Sebelumnya, Samanhudi ditangkap oleh KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) atas kasus suap proyek infrastruktur di Blitar senilai Rp 1,5 miliar dari proyek pembangunan SMPN 3 Blitar. Atas kasus tersebut, Ia divonis 5 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Surabaya dan denda sebesar Rp 500 juta.
Samanhudi lahir di Blitar pada 8 Oktober 1957. Ia tercatat menjabat sebagai wali kota di daerah tersebut selama dua periode yaitu dari tahun 2010-2015 dan 2016 sampai 2022.
Keluarga Samanhudi berasal dari Desa Alas Raje, Blega, Kabupaten Bangkalan Madura. Sama seperti kedua orang tuanya, ia dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di daerahnya.
Samanhudi tercatat pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Kedungdung, Bangkalan. Sebelum menjadi Wali Kota Blitar, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga pernah menjabat sebagai ketua DPRD Kota Blitar.
Periode pertamanya menjadi Wali Kota Blitar dimulai setelah ia berhasil memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Blitar pada tahun 2010, melalui dukungan PDIP dan juga PKB.
Baca Juga: Resep pempek enak tanpa ikan, wajib coba di rumah dijamin nagih!
Samanhudi Anwar saat itu dipasangkan dengan Purnawan Buchori. Keduanya berhasil mengalahkan sebanyak empat pasangan kandidat lainnya, yaitu Anang Triono-Bambang Gunawan yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, dan Partai Hanura; Heru Sunaryanta-Sholih Muadi yang diusung oleh Partai Demokrat; Hendro Ermono-Azhar Anwar yang diusung oleh PPP dan PKS, dan; Zaenudin-Masrukin dari jalur perseorangan (independen).
Kemudian, periode keduanya menjabat sebagai Wali Kota Blitar dimulai sejak tanggal 17 Februari 2016. Sebagai petahana, Samanhudi dan juga pasangannya, yaitu Santoso berhasil memenangkan Pilkada Kota Blitar 2015 dengan perolehan 67.934 suara.