JAKARTA INSIDER - Mengejutkan. Biksu di Thailand kedapatan menggunakan narkotika jenis sabu. Sebuah kuil Budha di Thailand Utara, tepatnya di distrik Bung Sam Phan, Provinsi Phetchabun, 150 mil kota Bangkok, para biksunya telah dipindahkan ke pusat rehabilitasi medis pengguna narkoba. Saat ini kuil dalam keadaan kosong.
Hal ini terungkap setelah kepala desa dan pihak keamanan setempat mendapat laporan dari masyarakat bahwa narkotika telah beredar di kuil Budha.
Kepala desa Bung Sam Phan, Sungyut Namburi, mengatakan ia tidak menyangka para biksu di Budha tersebut menggunakan narkotika jenis sabu.
Baca Juga: Tak tahan dibilang kurus kerempeng, Alyssa Soebandono tampil dengan styles, cantik dan anggun
Biksu dalam agama Budha adalah tokoh yang dihormati, terlebih lagi Thailand. Para biksu adalah penasihat terpercaya, seringkali bertindak sebagai penasihat dan panutan bagi masyarakat
"Sangat mengejutkan, ketika kami megetahui keempat biksu di satu kuil kecil dinyatakan positif menggunakan methamphetamine saat kami dan polisi berkunjung ke biara. Dua biksu dinyatakan positif", ujar Sungyut.
Bahkan, kepala biara, yang telah mengabdi sebagai biksu selama 10 tahun juga kedapatan menggunakan narkoba. “Ketika saya memeriksa tempat penampungan kepala biara, saya tercengang karena kondisi biara dalam keadaan berantakan,” kata Sungyut.
Setelah dinyatakan positif, para biksu mengaku telah menggunakan narkoba dan menjadi pecandu narkoba sejak lama.
Sungyut khawatir, tingkat kepecayaan masyarakat terhadap para biksu akan berkurang. Ia dan kepolisian setempat telah mendiskusikan untuk mengundang "biksu yang baik" dari tempat lain untuk menggantikan para biksu yang menjalani rehabilitasi.
Peristiwa ini bukanlah yang pertama terjadi di Thailand. Pada Januari 2022, seorang biksu Budha telah ditangkap dengan tuduhan menggunakan dan menjual pil sabu di sebuah desa di wilayah Chaiyaphu, Timur Laut Thailand.
Baca Juga: Status gunung Semeru dinaikan, area terdampak akan dikosongkan
Thailand adalah negara transit utama untuk narkoba yang masuk ke negara itu melalui Laos dari negara bagian Shan yang bergejolak di Myanmar.
Bulan lalu, PM Thailand, Prayuth Chan-o-cha mendeklarasikan perang terhadap obat-obatan terlarang setelah kasus petugas kepolisian yang dipecat dari kesatuannya karena penggunaan metamfetamin.***