Mereka terjerat pinjol bermula dari tawaran investasi online oleh senior mereka di kampus, dengan janji keuntungan yang cepat dan pastinya menggiurkan.
Baca Juga: Resmi! Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita diangkat jadi Wakil Presiden AFF periode 2022-2026
Untuk mendapatkan modal investasi, para mahasiswa yang mulai terbujuk investasi online ini diminta mendapatkan dana instan dari pinjol.
Waktu berjalan, bukannya untung, mereka malah dikejar-kejar debt collector karena tak mampu membayar cicilan pinjol. Janji pendapatan investasi yang ditawarkan, tak kunjung jadi kenyataan.
Aurelia, mahasiswi Fakultas Pertanian IPB berusia 20 tahun ini mengaku terjerat pinjaman online hingga Rp 6 juta.
Dia mulai terjerat penipuan tersebut saat terlibat dalam sebuah proyek usaha dengan kakak tingkatnya di kampus. Dia diajak bergabung dengan grup usaha penjualan online, dengan cara melakukan order fiktif dan investasi usaha.
Dari usaha ini, Aurel dijanjikan keuntungan per bulan 10 persen dari nilai investasi sejak Agustus lalu. Namun, setelah sempat menuai keuntungan, justru usaha mereka mentok.
"Iya, ini sempat dikejar kejar debt collector. Sempat ke rumah malahan," ungkap Aurel, melansir dari beritasatu.com.
Baca Juga: Korban promosi Pi Network, Ubleg Ubleg TV diduga melanggar UU ITE
Kondisi lebih parah dialami Sylvia Nuraini, mahasiswi Fakultas Peternakan IPB. Ia terjerat pinjol atau pinjaman online hingga Rp 13 juta.
Sama dengan Aurel, Sylvia juga awalnya tergiur keuntungan usaha bersama hingga terjerat pinjol atau pinjaman online.
"Awalnya kita dikenalin oleh kakak tingkat, untuk ikut proyek investasi dengan keuntungan menggiurkan. Terus kita tertarik," ungkapnya.
Baca Juga: Indra Kenz, crazy rich Sumut divonis 10 tahun penjara. Rumah, mobil Tesla dan Ferrari disita
Menurutnya, hingga kini terdapat ratusan mahasiswa IPB yang terjerat pinjaman online ini.