hukum-kriminal

Kapolri tengah dalami kasus ditangkapnya dua WNA Tiongkok yang berupaya ajak massa untuk demo di KTT G20

Senin, 14 November 2022 | 11:17 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (ig : ditpamobvitpoldajabar)

 

JAKARTA INSIDER - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah mendalami kasus ditangkapnya dua warga asal Tiongkok yang berupaya mengajak massa berunjuk rasa saat pelaksanaan KTT G20.

"Beberapa waktu lalu satuan intelijen baik dari kepolisian, BIN dan teman-teman BAIS mengadakan rapat, tentunya rapat koordinasi setiap hari," ujar Kapolri, Minggu (13/11/2022).

Kapolri yang tengah melakukan pengecekan pasukan dan peralatan pengamanan mengantisipasi terjadinya demonstrasi pelaksanaan KTT G20, di Pos Pantai Geger, Nusa Dua, Bali.

"Dari beberapa info memang ada beberapa gerakan yang mudah-mudahan jumlahnya tidak besar, karena kita mengadakan dialog," ujarya, dikutip dari Kompas TV, Senin (14/11/2022).

Baca Juga: Meledak tahun 1986, sisa-sisa pesawat ulang alik Challenger ditemukan penyelam di dasar Samudra Atlantik

Sementara itu Baharkam Polri melalui Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) ikut diterjunkan dalam pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Dalam proses pengamanan, anggota Baharkam turut mengamankan kegiatan side event maupun main event.

Dirpamobvit Korshabara Baharkam Polri Brigjen Suhendri mengatakan, untuk side event ini tanggungjawab sepenuhnya sama Polri untuk melakukan pengamanan," ungkap Suhendri, dikutip dari laman Polri, Senin (14/11/2022).

Dalam proses pengamanan, ia pun memerintahkan jajaran untuk berlaku sopan, tegas dan memperlakukan tamu negara dengan baik.

Baca Juga: Tetangga persis rumah empat jenazah sudah cium bau sejak Maret, Walkot Jakbar bilang ada yang tutupi kasusnya

"Mereka (para delegasi) tidak usah ragu kita sudah siap semua segala bentuk kemungkinan ancaman yang akan datang," ungkapnya.

Untuk menunjang penampilan pengamanan, anggota Pamobvit yang dikerahkan mengenakan setelan jas dan batik.

Setelan jas untuk pengamanan tamu VVIP dan batik untuk acara setingkat menteri.

"Kalau pakai jas lebih menghargai tamu VVIP. Kalau side event kita pakai batik lebih mengedepankan simbol budaya indonesia. Jas itu sudah diberikan arahan paspampres," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini