JAKARTA INSIDER - Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang rupanya kasusnya masih belum juga usai, banyak tersangka yang masih belum tertangka.
Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud Md mewakili Presiden Jokowi meminta Polri melanjutkan penyelidikan terkait peristiwa yang menewaskan ratusan orang tersebut.
"Yang tadi digarisbawahi Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana," ungkap Mahfud MD dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJ News di Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Baca Juga: Fakta tragedi Kanjuruhan Terungkap! Mahfud MD: Jauh lebih mengerikan dari video yang beredar
Menurut Mahfud MD, TGIPF memiliki banyak temuan indikasi baru yang bisa kembali untuk didalami Polri dalam menangani kasus kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia Indonesia yang berkeadaban," terangnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan memakan ratusan korban, Mahfud MD: TGIPF sudah merampungkan tugasnya
Mahfud MD mengaku telah mengantongi barang bukti berupa CCTV saat tragedi Stadion Kanjuruhan, bahkan ia mengatakan bahwa kejadian aslinya lebih mengerikan dari pada yang diperlihatkan di media sosial.
"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di TV dan medsos, karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," jelas Mahfud.
Sebelumnya sudah ditetapkan satu tersangka yang merupakan lima anggota TNI yang sebelumnya telah diperiksa Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/3 Malang.
Baca Juga: TGIPF gerak cepat atasi insiden Kanjuruhan
Kelima tersangka diperiksa buntut dari video viral yang memperlihatkan anggota TNI menendang suporter usai laga Arema FC vs Persebaya saat terjadi kerusuhan.***