Bahkan, dalam beberapa kasus, para korban kekerasan ini berisiko menjadi pelaku kekerasan di masa depan.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari Burger King Indonesia terkait kebenaran video yang beredar.
Namun, seorang mantan pegawai disarankan untuk menurunkan video tersebut, dan dugaan pelaku yang merupakan seorang manajer area masih tetap bekerja seperti biasa.
Mengenai saran untuk menambahkan waiver form yang membebaskan perusahaan atau manajer dari tanggung jawab atas masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh pegawai di masa depan, sejatinya tidak manusiawi.
Baca Juga: Modus penjualan HP Samsung bekas, dijual murah, ternyata HP kredit ngutang di Samsung Finance
Sebagai gantinya, perlindungan terhadap kesehatan dan keamanan pegawai haruslah menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan.
Kejadian ini menjadi sebuah peringatan bagi kita semua untuk tidak membiarkan kekerasan berlangsung tanpa tindakan.***