hukum-kriminal

Pegawai Burger King di Indonesia terkena hukuman fisik, disuruh squat jump hingga ditonjok

Kamis, 13 Juli 2023 | 10:00 WIB
Burger King Indonesia dikecam karena dugaan kasus kekerasan terhadap pegawainya, ada yang disuruh squat jump hingga ditonjok kepalanya. (Twitter @BudePji)

JAKARTA INSIDER - Industri restoran cepat saji, terutama Burger King Indonesia, tengah diliputi kecaman publik akibat dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap para pegawainya.

Sebuah video viral di media sosial menggambarkan sebuah adegan yang mengerikan: seorang pegawai Burger King dipaksa melakukan squat jump, bahkan dipukul oleh seorang manajer.

Kejadian ini menarik perhatian Twitterverse, di mana seorang pengguna Twitter dengan akun @BudePji, pada tanggal 10 Juli 2023, langsung menanyakan keabsahan kejadian ini kepada Burger King Indonesia dengan harapan mendapatkan klarifikasi.

Baca Juga: Sidang kasus penganiayaan David Ozora kembali digelar, Mario Dandy dan Shane tiba di Pengadilan Negeri Jaksel

Pertanyaannya mengarah pada pertanyaan mengenai hukuman fisik yang diduga dilakukan terhadap pegawai, serta keberadaan undang-undang tenaga kerja yang mungkin memperbolehkannya.

Reaksi publik terhadap video ini begitu kuat dan penuh kecaman.

Banyak orang menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi kekerasan dalam bentuk apapun di tempat kerja, terutama di industri makanan dan minuman.

Baca Juga: Aksi tidak senonoh di KRL Jakarta, laki-laki lakukan tindak eksibisionisme di dalam gerbong kereta

Mengingat pentingnya hak asasi manusia dan perlindungan pekerja, kasus seperti ini menciderai prinsip-prinsip dasar tersebut.

Sebagai pekerja, setiap orang berhak mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari kekerasan.

Tujuan bekerja adalah untuk berkembang dan membangun masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Kepulauan Maladewa atau Maldives, negeri dengan pulau indah tujuan wisata yang ternyata negara muslim

Namun, tindakan kekerasan seperti yang terlihat dalam video Burger King ini dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional pegawai yang menjadi korban.

Pengalaman trauma semacam itu dapat memunculkan rasa ketidakamanan dan merusak kepercayaan diri individu.

Halaman:

Tags

Terkini