Atasan mereka hanya bisa mengatakan untuk ikhlas tanpa memberikan solusi yang konkret.
Selama bekerja di Laboratorium COVID-19, fasilitator ini menghadapi jadwal yang padat dan tuntutan yang tinggi.
Mereka seringkali harus bekerja hingga larut malam dan menghadapi situasi yang penuh kekacauan.
Meskipun begitu, tidak ada teguran terkait kinerja mereka pada saat itu.
Ketika fasilitator tersebut dipindahkan ke posisi fasilitator/tim ahli di Dinkes, semuanya berjalan dengan lancar tanpa masalah.
Baca Juga: 8 Manfaat wudhu untuk kesehatan anda, yuk simak apa saja!
Namun, honor untuk periode Januari-Maret 2020 di DP3AKB tetap belum dibayarkan.
Mereka terus bertanya-tanya mengenai nasib honor mereka, namun tidak ada solusi yang diberikan.
Pada bulan November 2020, fasilitator tersebut mendapatkan kepastian bahwa honor mereka tidak bisa dibayarkan.
Mereka melaporkan masalah ini kepada atasan mereka, namun respons yang diberikan sangat mengecewakan.
Atasan tersebut tidak memberikan solusi yang memuaskan dan menunjukkan sikap yang kurang peduli terhadap situasi tersebut.
Baca Juga: Pentingnya Kebersihan Khusus Perempuan: Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Organ Intim Perempuan
Selain itu, fasilitator ini juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan evaluasi kinerja mereka.
Penilaian yang diberikan tidak dilengkapi dengan indikator yang jelas, dan data penilaian tidak disediakan.
Mereka mencoba mencari kejelasan dari pihak terkait, termasuk Tim Ahli DP3AKB dan Tim Ahli Dinkes, namun tidak ada yang menerima panggilan terkait evaluasi tersebut.