hukum-kriminal

Kasus korupsi BTS belum selesai, muncul beberapa nama orang penting yang diduga terlibat dalam kasus ini

Jumat, 7 Juli 2023 | 16:00 WIB
Belum selesai, inilah dugaan keterlibatan sejumlah individu dalam kasus korupsi proyek BTS yang menggemparkan publik (Twitter @_palungmariana)

JAKARTA INSIDER - Kasus korupsi yang melibatkan proyek Broadband Terrestrial Service (BTS) semakin menggemparkan publik.

Setelah terungkapnya dugaan keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dalam menerima uang haram terkait kasus ini, nama-nama lain pun mulai mencuat.

Sejumlah individu yang diduga terlibat dalam jaringan korupsi BTS ini disebut-sebut sebagai "kluster pengamanan" yang bertugas meredam pengusutan perkara.

Baca Juga: Nikita Mirzani akui telah mengubah jumlah warisan untuk Lolly: Karena anak perempuan...

Siapa saja mereka? Salah satu nama yang mencuat dalam kasus ini adalah Ahsanul Qosasi.

Irwan Hermawan, komisaris PT Solitechmedia Sinergy dan salah satu terdakwa dalam kasus ini, mengklaim bahwa Dito Ariotedjo menerima uang senilai Rp 27 miliar.

Irwan juga menandai nama-nama lain yang diduga memiliki peran dalam meredam pengusutan kasus ini, dan Ahsanul Qosasi adalah salah satunya.

Baca Juga: Chris Tyson sahabat MrBeast rayakan ulang tahun ke-27, akui hidup 26 tahun dalam kebohongan sebelum jadi trans

Irwan Hermawan tidak secara langsung menyebutkan nama Ahsanul Qosasi, melainkan menyebut bahwa uang tersebut diserahkan ke Sadikin, sosok misterius yang belum pernah muncul ke publik dan tidak pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung.

Uang senilai sekitar Rp 40 miliar yang diterima Sadikin diduga berasal dari Ahsanul Qosasi, anggota BPK yang bertanggung jawab atas pengauditan proyek BTS.

Dugaan keterlibatan lainnya mencakup Nistra Yohan, staf ahli anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra Sugiono.

Baca Juga: Meta rilis media sosial baru bernama Threads, Twitter gugat Meta sang induk perusahaan

Nistra diduga menerima jatah sebesar Rp 70 miliar, dan uang korupsi tersebut diduga mengalir ke sejumlah individu di Komisi III DPR, termasuk bosnya sendiri, Sugiono.

Tujuan dari pemberian uang tersebut adalah untuk meredam perkara BTS agar tidak lagi dibahas dalam rapat DPR.

Halaman:

Tags

Terkini