JAKARTA INSIDER - Kasus tindak pidada perdagangan orang (TPPO) di Myanmar hingga kini masih terus bergulir.
Usai pelaku ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, kini Polri ungkap total korban dugaan kasus TPPO di Myanmar.
Sebelumnya dikabarkan bahwa korban dugaan kasus TPPO di Myanmar sebanyak 20 orang, tetapi ternyata ada penambahan jumlah korban.
Polri mengungkap bahwa korban dugaan kasus TPPO di Myanmar yang sebenarnya berjumlah 25 orang.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan korban yang sebelumnya 20 orang, bertambah 5 orang.
Dilansir JAKARTA INSIDE3 dari PMJ News pada Rabu (17/5/2023), penambahan jumlah korban tersebut dikarenakan baru diketahui bahwa mereka berlima kabur lebih dulu.
Baca Juga: SELAMAT! Timnas Indonesia raih medali emas sepak bola SEA Games 2023, Sudahi puasa 32 tahun
“Di samping 20 orang ini ada 5 orang lagi yang sudah berhasil kabur. Jadi jumlah korban ada sekitar 25 orang,” tutur Djuhandani.
Lebih lanjut, Djuhandhani menyampaikan bahwa lima korban yang kabur lebih dulu dan ditemukan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand ternyata dari perusahaan yang sama dengan 20 korban lainnya.
“Kami sampaikan bahwa korban pertama kali disampaikan ada 20 orang. Ternyata di KBRI di Thailand di Bangkok, itu kita dapatkan 5 orang, di mana 5 orang itu sudah kabur dari perusahaan yang sama, tempat 20 orang itu disekap," ujar Djuhandani.
Baca Juga: 10 Ciri orang yang melakukan pesugihan ilmu hitam, waspadalah jika temui orang seperti ini!
"Jadi 5 orang itu sudah kabur duluan dan diperlakukan dengan sama, mereka berhasil kabur sendiri dari perusahaan di mana dia disekap. Dan saat ini sudah berada di KBRI di Bangkok,” imbuhnya.
Djuhandhani mengungkapkan bahwa selain kedua tersangka Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi, ada sosok lain yang merekrut beberapa korban.