Apalagi video wawancara itu tak hanya diunggah oleh satu media namun banyak.
"sebaih karya JURNALISTIK yang EKSKLUSIF. satu narsum, dengan satu video, satu angle, satu script. EKSKLUSIF SERENTAK TAYANG DI BERBAGAI MEDIA. PLACEMENT WANGI TOKAI," tulis Reza Syariati.
Jonathan Latumahina yang mengetahui hal tersebut lantas ikut memberikan reaksi.
Petinggi GP Ansor ini menyindir dengan menanyakan soal bayaran yang diberikan oleh Rafael Alun Trisambodo agar dirinya dipajang di beberapa media untuk menarik simpati publik atas kasus korupsinya maupun kasus penganiayaan yang dilakukan putranya, Mario Dandy.
Baca Juga: Kasus Rafael Alun tak kurangi kepatuhan wajib pajak, pelaporan SPT Tahunan meningkat
"Placement kekgini biayanya berapa sih?," bunyi cuitan Jonathan Latumahina.
Tanggapan ayah David Ozora mendapat banyak komentar dari netizen yang sebagian besar menyayangkan pihak stasiun televisi memberi ruang bagi Rafael Alun dan istrinya untuk curhat. Tak Sedikit pula yang mengaitkan itu dengan sejumlah uang.
Seperti ditulis oleh akun Twitter @melvins44885683 yang menanggapi sinis tentang tayangan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh beberapa stasiun televisi tersebut.
”Secara hukum tak ada salah TV menanyangkan dari sisi si alun, tapi dari sisi akhlak sangat tidak etis,toh korban masih berjuang untuk hidup, ini malah meminta masyarakat maklum ini kenakalan remaja, Kan keliatan uang bisa mengatur zaman.”
Baca Juga: E Tilang Polri, daftar pelanggaran, denda, dan cara bayar
Akun @malesjawab menyemangati Jonthan,”Apapun video yang beredar, jangan kasi ampun om jo @seeksixsuck. Orang kaya RAT ini yang udah jago ngakalin sistem buat kepentingan pribadi pasti aslinya nir empati. Pancal terus ampe masuk liang lahat om. Ga boleh tenang matinya ini orang.”
Akun twitter @m444da justru heran, “Katanya uang sudah habis, tapi masih bisa aja tampil didepan kamera.... Yg laki di c*n yg perempuan di m*tr* Berarti???????”
Sementara, akun @indah_suwondo menulis,”Benar yg anda sampaikan pak Jo.. bahwa mereka sedang ngemis perhatian. Bisa jadi salah satu dari mereka adalah client RAT.. kan konsultan pajak.”
Akun @Kawachiii53 berkomentar,”Ayo om usut, kenapa mereka dapat ruang di publik (TV nasional) untuk pembelaan diri, mencari simpati, memelas. Yang ada muak lihat drama mereka. Korupsi, hedon, sadis ga pantes dapet ruang di TV.”