JAKARTA INSIDER - Kasus penembakan yang merenggut nyawa tiga anggota kepolisian di Lampung saat penggerebekan arena judi sabung ayam, kini memasuki babak baru dengan terkuaknya dugaan praktik setoran uang antara pihak-pihak berwajib.
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 17 Maret 2025, ketika jajaran Polsek Negara Batin Polres Way Kanan menggelar operasi di lokasi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung.
Dalam insiden berdarah tersebut, Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto bersama dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripka M. Ghalib Surya Ganta, tewas akibat tembakan.
Dugaan kuat pelaku penembakan adalah dua oknum anggota TNI, yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, yang kini sudah menyerahkan diri ke pihak berwenang.
Namun, perkembangan terbaru dari penyelidikan mengungkap adanya aliran uang dari aktivitas judi tersebut yang melibatkan oknum TNI dan Polri.
Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, dalam keterangannya menyebutkan bahwa dari keterangan beberapa saksi terungkap adanya pola setoran uang dari kegiatan judi sabung ayam.
"Keterangan sementara dari saksi menyatakan memang ada komitmen soal setoran itu," jelas Eko saat memberikan keterangan pers di Makodam II/Sriwijaya pada Kamis, 20 Maret 2025.
Ia melanjutkan, dalam praktiknya, uang dari arena sabung ayam tersebut memang dibagi-bagikan ke sejumlah pihak. "Ini kan sabung ayam, ada duitnya, nah duit itu dibagi ke siapa saja, itu keterangan dari saksi," ujarnya.
Meski demikian, Eko menegaskan proses penyelidikan masih terus berlangsung untuk menelusuri sejauh mana keterlibatan pihak-pihak terkait dalam aliran dana tersebut.
"Kami juga tidak bodoh, kalau ada duit, ya ada yang bagi. Setoran itu ada? Ya sudah," tegasnya.
Lebih jauh, Eko mengungkapkan adanya keterlibatan antara Polsek dan Koramil dalam aliran setoran uang tersebut. Hal ini berdasarkan keterangan sementara dari saksi yang telah diperiksa.