Kementerian Kesehatan Palestina sebut Operasi Darat Israel ke Jalur Gaza tewaskan 700 warga sipil, 900 lainnya terluka

photo author
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 10:18 WIB
Kementerian Kesehatan Palestina sebut Operasi Darat Israel ke Jalur Gaza tewaskan 700 warga sipil, 900 lainnya terluka
Kementerian Kesehatan Palestina sebut Operasi Darat Israel ke Jalur Gaza tewaskan 700 warga sipil, 900 lainnya terluka

JAKARTA INSIDER - Israel tak megindahkan adanya kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, hingga saat ini serangan Operasi Darat Israel ke Palestina telah menewaskan sebanyak 700 warga sipil Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwasanya sebanyak 700 warga sipil di Jalur Gaza Palestina tewas akibat serangan dari Operasi Darat Israel.

"Jenazah 710 orang telah dievakuasi ke rumah-rumah sakit sejak Selasa, sementara sudah lebih dari 900 orang terluka," ucap juru bicara kementerian, Khalil Al-Dakran.

Baca Juga: Kronologi bus rombongan Jemaah Umrah celaka, 6 WNI tewas di tempat

Ia mengatakan bahwa 70 persen dari korban luka akibat agresi Israel terbaru ini adalah wanita dan anak-anak.

"Banyak dari korban luka yang meninggal dunia karena tidak mendapat pertolongan medis yang mendesak di tengah blokade Israel terhadap Gaza yang mengakibatkan kelangkaan akut obat-obatan dan peralatan penting," kata jubir kementerian itu.

Baca Juga: Presiden Prabowo soroti kekalahan Timnas Indonesia sebagai evaluasi dan harapan ke depan

Sudah lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, tewas akibat agresi brutal Israel ke Gaza sejak Oktober 2023. Selain itu, lebih dari 112.000 warga lainnya terluka.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan bekas kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Aljazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X