hukum-kriminal

Ramai Dikaitkan dengan Korupsi di Pertamina, Inilah Profil Petral yang Dibubarkan Sudirman Said, Ada Tommy Soeharto di Dalamnya

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:53 WIB
Beberapa petinggi Petral menduduki jabatan direksi Pertamina Patra Niaga termasuk Riva Siahaan, Direktur Utama (atas kedua dari kiri ). (Pertamina Patra Niaga)

Kedua perusahaan pemegang saham kemudian merger pada tahun 1978 menjadi Petra Oil Marketing Limited yang terdaftar di Hong Kong.

Antara tahun 1979-1992 Petra Oil Marketing Limited dimiliki perusahaan Zambesi Invesments Limited (Hong Kong) dan Pertamina Energy Services Pte Limited (Singapura).

Baca Juga: Ahok soroti aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap

Perusahaan ini diakusisi pada tahun 1998 oleh PT Pertamina (Persero).

Pada 2001 perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sesuai dengan persetujuan pemegang saham.

Aktivitas utama Petral adalah melakukan jual-beli minyak, dengan fokus pembelian minyak untuk dijual ke Pertamina.

Baca Juga: Ahok berikan komentar terkait Aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap

Semua aktivitas bisnis jual beli minyak itu dilakukan di Singapura pusat perdagangan minyak di Asia Tenggara.

Pada 2012 pendapatan usaha perusahaan ini mencapai US$ 33,292 miliar, namun membukukan laba bersih hanya US$ 46 juta.

Setelah dibubarkan pada Mei 2015, Pertamina hemat Rp 250 miliar per hari.

Baca Juga: Ahok berikan komentar terkait Aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap

Sementara itu Ahok menduga ada kickback atau komisi dalam pengadaan BBM di Pertamina.

"Nilainya bisa $2 sampai $4 per barrel," kata Ahok.

"Sehari Pertamina butuh 800.000 barrel, jadi kalau komisi $2 per barrel saja sudah terkumpul $1,6 juta per hari," ujar Ahok. 

Baca Juga: Doa berbuka puasa, lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahan

Halaman:

Tags

Terkini