Kedua perusahaan pemegang saham kemudian merger pada tahun 1978 menjadi Petra Oil Marketing Limited yang terdaftar di Hong Kong.
Antara tahun 1979-1992 Petra Oil Marketing Limited dimiliki perusahaan Zambesi Invesments Limited (Hong Kong) dan Pertamina Energy Services Pte Limited (Singapura).
Baca Juga: Ahok soroti aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap
Perusahaan ini diakusisi pada tahun 1998 oleh PT Pertamina (Persero).
Pada 2001 perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sesuai dengan persetujuan pemegang saham.
Aktivitas utama Petral adalah melakukan jual-beli minyak, dengan fokus pembelian minyak untuk dijual ke Pertamina.
Baca Juga: Ahok berikan komentar terkait Aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap
Semua aktivitas bisnis jual beli minyak itu dilakukan di Singapura pusat perdagangan minyak di Asia Tenggara.
Pada 2012 pendapatan usaha perusahaan ini mencapai US$ 33,292 miliar, namun membukukan laba bersih hanya US$ 46 juta.
Setelah dibubarkan pada Mei 2015, Pertamina hemat Rp 250 miliar per hari.
Baca Juga: Ahok berikan komentar terkait Aksi pembakaran kilang minyak di Cilacap
Sementara itu Ahok menduga ada kickback atau komisi dalam pengadaan BBM di Pertamina.
"Nilainya bisa $2 sampai $4 per barrel," kata Ahok.
"Sehari Pertamina butuh 800.000 barrel, jadi kalau komisi $2 per barrel saja sudah terkumpul $1,6 juta per hari," ujar Ahok.
Baca Juga: Doa berbuka puasa, lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahan
Artikel Terkait
Benarkah Ada Mega korupsi di Pertamina? Investigasi besar-besaran dimulai!
Viral di Media Sosial! Klasemen Liga Korupsi Indonesia, Sementara Pertamina Menyalip PT Timah Berkat Kasus Kongkalikong BBM 'Pertamax Oplosan'
Terkait Kasus Korupsi Pertamina, Muhaimin Iskandar Ketum PKB: Apapun Yang Terjadi Kita Bongkar!
Gila! Mantan Komut Pertamina Ahok Ungkap Sejumlah Praktik Nakal di Pertamina: Ada Kickback Komisi Sampai 3 Dollar Per Barrel
Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Mulai 1 Maret 2025, Cek Harga Terkini Pertamax