JAKARTA INSIDER - Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) menjadi sorotan setelah seorang seniman dilaporkan dipukuli secara brutal setelah terlibat dalam sebuah perdebatan.
Korban terkapar di lantai, namun pihak DKM diduga tidak mengambil tindakan apa pun.
Kejadian ini semakin memprihatinkan ketika korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dan dinyatakan dalam keadaan koma.
Sayangnya, nasib tragis menimpa seniman tersebut, karena beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.
Baca Juga: Janjian dengan cowok di Bumble, dijemput naik motor, ternyata jadi korban maling HP!
Peristiwa ini menimbulkan kecaman publik terhadap DKM, yang diduga tidak hanya mendiamkan kasus ini, tetapi juga memberikan keterangan palsu kepada pihak kepolisian dengan menyebut bahwa korban mengalami "kecelakaan".
Meskipun DKM telah menggelar beberapa pameran seni sejak kejadian ini terjadi, mereka belum menunjukkan sikap atau klarifikasi terkait peristiwa yang menimpa seniman bernama Gembo Werting, yang akrab disapa Gimbo, ini.
Gembo Werting adalah seorang seniman yang telah lama berkontribusi di DKM.
Harapannya, sebagai dewan kesenian yang bertanggung jawab, DKM akan memberikan ruang aman bagi para seniman.
Baca Juga: Kasus suap proyek di Papua belum berakhir, KPK kembali tahan tersangka
Namun, kejadian tragis ini menunjukkan bahwa harapan tersebut tidak terpenuhi.
Kesetiaan DKM terhadap seniman-seniman Malang juga dipertanyakan, mengingat sikap mereka yang terkesan acuh tak acuh terhadap kejadian ini.
Kasus ini telah menarik perhatian masyarakat, terutama mereka yang mendukung perkembangan seni di Jawa Timur.
Baca Juga: Mengerikan! Bukannya amanah, asisten rumah tangga siksa anak majikan di balik pintu kos
Artikel Terkait
Massa Indramayu tuntut Al Zaitun Dibubarkan, Jokowi perintahkan lakukan pendalaman
Mengerikan! Bukannya amanah, asisten rumah tangga siksa anak majikan di balik pintu kos
Waduh, driver jasa pengiriman online Gojek bawa kabur 7 unit laptop, berusaha tipu pelanggan dengan promo
Janjian dengan cowok di Bumble, dijemput naik motor, ternyata jadi korban maling HP!
Kasus suap proyek di Papua belum berakhir, KPK kembali tahan tersangka