Setiap kali mereka pulang dari kampus, mereka berusaha menjenguk orang tua teman-teman yang terlibat dalam NII.
Dalam suasana silaturahmi malam hari, mereka memberikan informasi mengejutkan kepada orang tua teman-teman mereka.
Namun, mencoba membantu teman-teman mereka keluar dari pengaruh NII tidaklah mudah.
Baca Juga: Pentingnya Kebersihan Khusus Perempuan: Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Organ Intim Perempuan
Beberapa dari mereka sudah terlanjur terpapar secara mendalam, sehingga sulit untuk melepaskan diri.
Meskipun begitu, dengan perjuangan yang gigih, akhirnya beberapa orang berhasil keluar dari gerakan tersebut, meskipun harus terbebani dengan utang yang cukup besar.
Melalui pengalaman ini, Ridwan juga melakukan riset tentang Pondok Pesantren Al Zaytun.
Dia mencoba mencari korelasi antara institusi ini dan gerakan NII yang diikuti oleh teman-temannya.
Namun, dalam pencariannya, tidak ditemukan bukti yang menghubungkan Pondok Pesantren Al Zaytun secara langsung dengan NII.
Apakah teman-teman Ridwan hanya membuat klaim tanpa dasar atau mungkin ada kebingungan di antara mereka, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.
Pada saat ini, tidak ada lagi teman-teman Ridwan yang terlibat dalam NII.
Ketika mereka berkumpul, topik NII hanya menjadi bahan candaan semata.
Namun, ada satu teman yang dulunya terlibat dengan NII dan kini menjadi lebih taat beragama.
Ini menjadi bukti bahwa seseorang dapat berubah menjadi lebih baik meskipun pernah terjerumus dalam suatu gerakan radikal.
Artikel Terkait
Kisah Kontroversial Tasyi Athasyia: Pertempuran Hukum Gaji Eks Pegawai Manajemen Selebgram Masih Berlanjut
Kasus Penganiayaan Anjing yang Dilempar ke Kolam Buaya oleh Tiga Karyawan Belum Selesai: Pelaku Masih Ditahan
Pentingnya Kebersihan Khusus Perempuan: Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Organ Intim Perempuan
Penganiayaan Kejam oleh Oknum Anggota TNI: Teror di Simpang Pertigaan Kemang Raya
Tragis! Bayi meninggal karena ibu mertua tidak terima anaknya operasi caesar, padahal suami dan medis setuju