JAKARTA INSIDER - Situasi darurat melanda Ukraina setelah terjadi serangan teroris yang menghancurkan bendungan penting di dekat kota Kherson pada tanggal 6 Juni 2023.
Serangan ini dilakukan oleh kelompok teroris Rusia, mengancam ribuan nyawa, pemukiman, ekosistem, dan bahkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia.
Bendungan yang rusak tersebut, yang berfungsi sebagai bagian integral dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, menampung sekitar 18 juta meter kubik air.
Dampaknya sangat mengkhawatirkan, dengan lebih dari 80 pemukiman, termasuk sebagian dari Kherson, kini berada dalam risiko banjir yang serius.
Otoritas setempat, seperti Kepolisian Nasional dan Layanan Darurat Negara, segera mengambil langkah evakuasi untuk melindungi penduduk sipil di zona-zona yang berpotensi terkena banjir di sepanjang sebelah kanan Sungai Dnipro.
Baca Juga: Ukraina Siap Melancarkan Serangan Balik Terhadap Rusia: Aksi Diam-diam yang Memanas
Menurut Oleksandr Prokudin, Kepala Administrasi Militer Daerah Kherson, sekitar 16.000 orang berada di zona kritis akibat kerusakan HPP.
Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina, menyampaikan kecaman atas serangan tersebut dan mengungkapkan keinginan untuk mengusir Rusia dari setiap bagian tanah Ukraina.
"Perusakan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka hanya membuktikan kepada seluruh dunia bahwa mereka harus dikeluarkan dari tanah Ukraina. Tidak ada satu meter pun yang boleh mereka kuasai, karena setiap meter digunakan untuk aksi teror," tulis Presiden Zelenskyy.
Selain dampak langsung terhadap manusia, serangan teroris ini juga berdampak buruk pada ekosistem lokal.
Banjir yang cepat dan masif akan menyebabkan bencana lingkungan, menghancurkan ribuan hewan dan seluruh ekosistem yang ada di sekitar daerah terdampak.
Baca Juga: Jokowi dan Zelenskyy kembali bertemu, Indonesia siap jadi jembatan perdamaian Ukraina Rusia
Masalah semakin kompleks ketika ditemukan bahwa sekitar 150 ton minyak mesin telah mencemari Sungai Dnipro, dengan risiko kebocoran lebih lanjut sebanyak 300 ton.
Selain itu, serangan terhadap pembangkit listrik ini akan mengganggu pasokan air di selatan Ukraina, termasuk kanal yang dirancang untuk memasok air ke Crimea.
Artikel Terkait
Jokowi dan Zelenskyy kembali bertemu, Indonesia siap jadi jembatan perdamaian Ukraina Rusia
Ukraina Siap Melancarkan Serangan Balik Terhadap Rusia: Aksi Diam-diam yang Memanas
Ketua Umum PSHT Buka Suara Pasca Kerusuhan di Yogyakarta: Kita Serahkan Penanganan kepada Pihak Berwajib!
Komedian Singapura Dikecam: Bercanda tentang Hilangnya Pesawat MH370
Sadis! Aksi penembakan di acara wisuda SMA di Richman, Virginia, Amerika Serikat