JAKARTA INSIDER - Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga merupakan kader Partai NasDem, telah tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi proyek BTS.
Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai NasDem, turut memberikan respon mengenai penangkapan rekan partainya.
Melalui akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, pada tanggal 17 Mei 2023, Ahmad Sahroni menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi ini.
Namun, dia juga menegaskan bahwa sebagai warga negara yang baik, mereka harus taat pada hukum yang berlaku.
"Kami sangat prihatin, tapi kami wajib taat pada hukum yang berlaku. Kami sangat taat pada hukum," tulisnya.
Partai NasDem, melalui Dewan Pimpinan Pusat (DPP), juga memberikan respon yang tangguh terhadap kasus ini.
Dalam berita yang diterbitkan oleh Partai NasDem pada tanggal 17 Mei, mereka menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung terhadap Johnny G. Plate.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan bahwa partainya selalu menghormati proses hukum yang berjalan.
Baca Juga: Penjualan tiket Coldplay di Loket.com berlangsung lancar, ternyata karena teknologi Cloudflare ini
Dalam pernyataannya, Surya Paloh juga mengingatkan bahwa proses hukum terhadap Johnny G. Plate harus bebas dari intervensi politik dan tekanan kekuasaan.
Partai NasDem pun meminta semua pihak untuk tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
Mereka tidak mengambil tindakan pemecatan terhadap Johnny G. Plate sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, dengan mengacu pada prinsip praduga tak bersalah.
Sebagai langkah lanjutan, DPP Partai NasDem menunjuk Hermawi Taslim sebagai Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Jenderal.
Artikel Terkait
Om pacarku ternyata bangsawan! Kisah menarik warga negara Indonesia yang tinggal di Eropa
Nora Alexandra istri Jerinx SID raih medali setelah konsisten olahraga di Ade Rai Fitness
Penjualan tiket Coldplay di Loket.com berlangsung lancar, ternyata karena teknologi Cloudflare ini
Menohok! Hadapi kritik Anies yang bandingkan jalan era SBY dan Jokowi, Tuan Guru Bajang: Harus fair dong!