Baca Juga: Universitas Islam Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2023, ternyata bukan lagi UII
"Kenapa?," tanya Mario Dandy.
"Gak sepadan lah," jawab David
"Ini gua buncit nih," ucap Mario Dandy.
"Gua kurus kayak gini," ujar David.
Percakapan keduanya terhenti akibat kehadiran sekuriti.
"Ada apa ramai-ramai," tanya sekuriti.
Baca Juga: Jejak sejarah letusan Gunung Merapi, tercatat sejak 700 ribu tahun lalu
"Saya lagi bertamu ke rumah teman saya, yang mobilnya merah," jawab Mario Dandy sambil menunjuk rumah R.
Saat itu, tersangka Shane dan anak AG alias AGH mengubah posisi dengan mundur ke belakang mobil. Penyidik menyebut, Shane sambil memantau situasi.
"Adegan selanjutnya ketika korban disuruh push-up sebanyak 50 kali oleh tersangka MDS (Mario) disaksikan kedua tersangka," ujar penyidik.
Diketahui, kasus penganiayaan keji yang dilakukan Mari Dandy terhadap David Ozora terjadi pada Senin malam, 20 Februari 2023, di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: KKB makin beringas, pesawat Trigana Air ditembak KKB sampai tembus ke kabin dan kursi penumpang
Saat rekonstruksi dilakukan, Polda Metro Jaya menghadirkan Mario Dandy (20) dan Shane Lukas (19). Sedangkan AG (15) tidak dihadirkan dalam rekonstruksi karena statusnya yang masih di bawah umur.
"Alasan AG tidak kami hadirkan secara langsung, tak lain karena statusnya yang merupakan anak yang berkonflik dengan hukum," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Artikel Terkait
Tanpa AG, rekonstruksi penganiayaan terhadap David Ozora oleh Mario Dandy digelar, ini alasan Polisi
Mobil Rubicon kebanggan Mario Dandy dihadirkan dalam rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora
Rekonstruksi penganiayaan David, AG santai lihat sambil merokok , Mario Dandy: Gue gak takut anak orang mati!
Alasan AG dalam rekonstruksi kasus penganiayaan digantikan oleh pemeran pengganti