JAKARTA INSIDER - Sebanyak 297 warga korban kebakaran Depo Pertamina masih mengungsi di tengah dipastikan ada 16 yang meninggal dunia akibat musibah itu.
Korban kebakaran Depo Pertamia Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/4/2023) itu mengungsi di dua titik.
Masing-masing 71 orang di Kantor PMI Jakarta Utara dan 226 lainnya di RPTRA Rasella.
Merilis siaran pers dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (6/3/2023), jumlah korban jiwa akibat kebakaran itu ada sebanyak 16 orang.
Sementara jumlah warga yang luka-luka ada 37 orang.
"Seluruh korban luka - luka sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit," katanya.
Korban luka - luka yang dirawat di RSCM ada satu orang.
Baca Juga: Jerman dan Komisi Eropa yakin Cina tidak kirim senjata ke Rusia, tidak ada bukti
RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang.
"Ada pun seluruh pengungsi berada dalam kondisi sehat," katanya.
Pengecekan kondisi kesehatan warga pengungsi dilakukan oleh tim medis secara berkala.
"BNPB juga telah memberikan berbagai perlengkapan kebutuhan warga pengungsi," ujar Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Jakarta.
Artikel Terkait
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang akibatkan zona berbahaya di permukiman area tersebut, begini saran Jokowi
Presiden Jokowi perintahkan anak buahnya segera putuskan solusi terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Depo Pertamina Plumpang terbakar, Anies Baswedan disalahkan karena terbitkan IMB Tanah Merah, Relawan membela
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pemprov DKI dan Menteri BUMN saling lempar terkait wacana relokasi warga
Depo Pertamina Plumpang jadi Zona yang berbahaya, Jokowi: segera diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI