Kasus penganiayaan David direkam oleh Mario Dandy Satriyo dan temannya, ini menurut pandangan psikolog

Baca Juga: Copet perempuan di Masjid Al Jabbar Bandung tertangkap, Ridwan Kamil himbau warga tetap selalu waspada

“(Dan juga) untuk membesar-besarkan diri,” ucap Pamela Rutledge.

Dugaan lain, perilaku suka rekam aksi kejahatan sendiri merupakan budaya dari Snapshot.

Yakni budaya/ kebiasaan merekam secara spontanitas/ spontan ketika ada suatu kejadian yang aneh, luar biasa, lain daripada yang lain yang sedang terjadi.

Baca Juga: Indra Bekti dan Aldilla sudah pisah rumah pasca digugat cerai Dhila, kuasa hukum: Sudah, sekarang Bekti...

Sveinung Sanberg, peneliti dan professor kriminologi dari Universitas Oslo menyebut:

“Dalam kehidupan pelaku kejahatan, kejahatan itu sendiri merupakan suatu peristiwa luar biasa,” kata Sveinung Sanberg.

“jadi ketika anda melakukan kejahatan, pemerkosaan, penganiayaan, kekerasan, naluri yang sama mungkin menyerang anda,” lanjutnya.

Baca Juga: Indra Bekti dan Aldilla Jelita memilih cerai, kuasa hukum Milano: Sebenarnya permasalahannya sudah lama sekali

“Anda hanya akan mengambil telepon lalu memfilmkannya / rekam, tanpa memikirkan resiko dan konsekuensinya,” tutur Sveinung Sanberg.

Itulah dugaan yang menjadi alasan Mario Dandy Satriyo rekam saat melakukan aksi penganiayaan kepada David.***