Kasus pemerkosaan Dokter PPDS, korban bertambah jadi 3 orang

photo author
- Senin, 14 April 2025 | 09:22 WIB
Kasus pemerkosaan yang melibatkan dokter PPDS di RSHS Bandung semakin berkembang.  (www.demokratis.co.id)
Kasus pemerkosaan yang melibatkan dokter PPDS di RSHS Bandung semakin berkembang. (www.demokratis.co.id)

JAKARTA INSIDER - Kasus pemerkosaan yang melibatkan seorang dokter residen (PPDS) di RSHS Bandung terus berkembang, dengan jumlah korban yang kini bertambah menjadi tiga orang.

Sebelumnya, hanya satu korban yang melaporkan tindak kejahatan seksual ini, namun kini pihak kepolisian mengungkapkan bahwa ada dua korban lainnya yang juga mengalami tindakan serupa.

Dikutip dari kanal YouTube official iNews Kepolisian mengonfirmasi bahwa semua korban adalah pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tempat dokter tersebut bekerja.

Baca Juga: Tradisi sesaji Rewanda: Warga Semarang antusias berebut sego Kethek

Korban-korban ini dilaporkan telah mendapatkan perlakuan tidak senonoh oleh dokter residen tersebut dalam rentang waktu yang berbeda-beda.

Kasus ini memicu kecaman dari masyarakat, khususnya dunia medis, yang menuntut keadilan dan pengungkapan secara transparan.

Menurut pihak kepolisian, pelaku yang berinisial A telah ditangkap dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Turnamen Domino resmi digelar: Upaya hapus stigma negatif permainan tradisional

Pihak rumah sakit dan Universitas Padjadjaran (Unpad) sebagai tempat pendidikan PPDS juga terlibat dalam proses investigasi untuk memastikan bahwa prosedur internal terkait pelatihan tenaga medis berjalan sesuai aturan yang ada.

Pengungkapan kasus ini menambah kesadaran akan pentingnya pengawasan terhadap tenaga medis dan perlunya pembenahan sistem di lembaga pendidikan serta fasilitas kesehatan.

Di sisi lain, masyarakat juga berharap agar keadilan segera ditegakkan, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

Baca Juga: Rugikan Negara puluhan Miliar, Polda Jambi tetapkan satu Tersangka korupsi di Disdik Provinsi

Sementara itu, korban dan keluarga mereka kini tengah mendapatkan dukungan psikologis dan hukum untuk menghadapi trauma yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut.

Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa tindakan kekerasan seksual tidak dapat dibiarkan, apalagi dilakukan oleh orang yang seharusnya menjaga keselamatan dan kesejahteraan pasien.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Isti Wahyu Kurnianingsih

Sumber: YouTube Official iNews

Tags

Rekomendasi

Terkini

X