Kasus Korupsi Pertamina: Ahok Sebut Nama-Nama yang Terlibat
Sebelumnya, dalam wawancara dengan media, Ahok menyebut beberapa nama yang kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi Pertamina, termasuk Riva Siahaan, Maya Kusmaya, dan Yoki Firnandi.
Ahok mengaku siap memberikan keterangan kepada penyidik dan bahkan menawarkan untuk memutar rekaman serta membuka notulen rapat selama masa jabatannya. Ia berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak terlibat langsung dalam kasus tersebut dan hanya menjalankan tugas sesuai wewenang.
Namun, sikap Ahok yang cenderung bersikap defensif dan ngotot dalam wawancara mendapat sorotan tajam dari Hotman Paris.
Hotman: Komisaris Utama Berwenang Mendiskors Direksi
Selain menyoroti sikap Ahok, Hotman Paris juga menegaskan bahwa seorang Komisaris Utama memiliki kewenangan untuk mendiskors direksi jika ditemukan indikasi pelanggaran.
"Seorang Komisaris Utama berwenang mendiskors direksi. Mendiskors direksi untuk sementara, baru dibawa ke RUPS," ujar Hotman.
Ia mempertanyakan mengapa Ahok tidak mengambil tindakan semacam ini saat masih menjabat di Pertamina, terutama karena skandal korupsi ini terjadi di bawah kepemimpinannya sebagai Komisaris Utama.
"Waktu dia mengundurkan diri, tidak ada keluhan apa pun. Tidak ada alasan takut. Kalau kau takut berarti pengecut," lanjutnya.
Baca Juga: Banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu: Kondisi terkini dan dampaknya
Pernyataan Hotman Paris menambah panas polemik terkait kasus korupsi Pertamina yang diduga merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. Banyak pihak yang kini mempertanyakan sejauh mana tanggung jawab Ahok dalam kasus ini dan apakah ia benar-benar tidak mengetahui adanya praktik korupsi di perusahaan tempat ia menjabat.
Masyarakat pun terbelah dalam menyikapi pernyataan kedua tokoh ini. Ada yang mendukung langkah Ahok yang berani menyebut nama-nama tersangka, tetapi ada pula yang sependapat dengan Hotman bahwa Ahok tetap harus bertanggung jawab sebagai mantan Komisaris Utama.
Kasus korupsi Pertamina terus menjadi sorotan publik, terutama setelah Ahok secara terbuka menyebut sejumlah nama dalam wawancara media. Namun, pernyataannya justru menuai kritik dari Hotman Paris, yang menilai bahwa Ahok seharusnya meminta maaf dan mengembalikan gajinya sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Polemik ini kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan proses hukum yang berjalan. Masyarakat kini menunggu langkah selanjutnya dari Kejaksaan Agung dalam mengusut kasus ini hingga tuntas.***
Artikel Terkait
Bantah isu Pertamax oplosan Pertalite, Pertamina jamin BBM di SPBU sesuai standar Pemerintah
Di tengah isu Pertamax oplosan dan skandal korupsi Rp193,7 Triliun, inilah 7 tersangka yang terlibat
Soal kasus Pertamax oplosan dan korupsi petinggi Pertamina, Presiden Prabowo: Kita bersihkan!
Viral di Media Sosial! Klasemen Liga Korupsi Indonesia, Sementara Pertamina Menyalip PT Timah Berkat Kasus Kongkalikong BBM 'Pertamax Oplosan'
LEMIGAS Pastikan Kualitas BBM di SPBU Sesuai Standar, Viral Video Masyarakat Isi BBM di SPBU Shell