JAKARTA INSIDER - Seorang supir taksi berusia 50-an tahun di Korea Selatan tewas dalam tragedi yang mengguncang hati banyak orang.
Dia mencoba membakar dirinya sendiri sebagai bentuk protes tegas terhadap sistem gaji yang tidak adil yang telah menghantui para supir taksi di negara tersebut.
Kejadian ini telah memicu tuntutan keras untuk perubahan di industri transportasi umum Korea Selatan.
Baca Juga: ACRC Korea Selatan dan KPK Republik Indonesia kerjasama untuk memberantas korupsi
Mendesak Gaji Bulanan dan Pembayaran Tepat Waktu
Supir taksi yang tidak disebutkan namanya ini bukanlah sosok biasa dalam perjuangannya.
Sejak Februari lalu, dia telah memulai aksi protes sendirian sebagai bentuk keberaniannya untuk menuntut perusahaan taksi membayar gaji mereka secara tepat waktu.
Dia juga mengadvokasi perubahan besar dengan menyerukan sistem gaji bulanan yang adil untuk para supir taksi.
Masalah utama yang memicu amarahnya adalah keterlambatan pembayaran gaji yang berbulan-bulan lamanya.
Ini adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak supir taksi di Korea Selatan.
Terlepas dari usaha keras mereka, gaji mereka sering kali terlambat dan bahkan tidak dibayarkan dengan benar.
Ini adalah situasi yang tidak dapat diterima, dan supir ini memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrem untuk menarik perhatian masyarakat.
Baca Juga: Jakarta Indonesia Korean School: Pendidikan Korea di tengah keberagaman Indonesia
Tragedi yang Menyentak Hati
Artikel Terkait
XODIAC boyband Korea Selatan siap berikan pengalaman tak terlupakan dengan penampilan di Solo
Dita Karang anggota Secret Number jadi MC di ASEAN Korea AI Youth Festa yang dihadiri presiden Korea Selatan
Walau kalah melawan Korea Utara, Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar Asian Games 2022
Jakarta Indonesia Korean School: Pendidikan Korea di tengah keberagaman Indonesia
ACRC Korea Selatan dan KPK Republik Indonesia kerjasama untuk memberantas korupsi