"Ini beneran deh, aromanya kurang wangi. Tempatnya berantakan, tapi ya udah lah. Cuma ini pinggir kali banget," kata Aa Juju.
Komentar negatif itu makin diperparah dengan review pedas dari Codeblu yang semakin menjatuhkan citra warung Bang Madun.
Padahal, sebelum kejadian itu, warungnya selalu ramai, baik di hari biasa maupun akhir pekan. Banyak orang bahkan datang khusus untuk bertemu dengan sosok legendaris, Nyak Kopsah.
Baca Juga: Polri Periksa 3 oknum TNI dalam kasus penjualan senjata ke KKB
"Dulu mah ramai terus. Penghasilan bagus banget, nggak ada masalah sama hujatan. Tapi semua berubah setelah itu," kenangnya.
Bang Madun mengaku tidak menyangkal adanya kekurangan dalam kebersihan, apalagi saat ia sedang sibuk syuting atau melenggang keluar warung. Namun, ia selalu berusaha memperbaiki layanan dan kebersihan jika ada keluhan dari pelanggan.
"Kadang ada yang DM bilang piring kotor. Gue langsung tegur adik-adik gue biar dibersihin," ucapnya.
Namun, menurutnya ulasan pedas food vlogger yang hanya sekali datang tanpa memberi kesempatan memperbaiki justru menghancurkan usahanya. Kini, selain kehilangan tabungan, Bang Madun harus memikirkan cara bangkit dari keterpurukan.
"Gue beli rumah tabungan habis. Pas udah beli, reviewer dateng hancurin usaha gue. Gue bingung mau bangun pakai duit siapa," tutupnya.
Kisah Bang Madun ini menggambarkan betapa besar dampak ulasan negatif dari food vlogger terhadap usaha kecil. Di balik konten viral, ada kehidupan orang lain yang dipertaruhkan.***