Lisa Mariana klarifikasi isu open BO dan akui punya anak dari Ridwan Kamil, Robby Abbas turut buka suara

JAKARTA INSIDER – Nama Lisa Mariana, model majalah dewasa, kembali ramai diperbincangkan usai tampil dalam wawancara bersama dr. Richard Lee.

Dalam perbincangan itu, Lisa membantah tudingan keterlibatannya dalam praktik prostitusi online atau Open BO yang kerap dikaitkan dengan kalangan selebritas.

Dengan nada tegas, Lisa menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan praktik jual diri secara profesional.

Baca Juga: Begini perkembangan kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, digital forensik telusuri keasliannya

Namun ia mengakui bahwa dirinya kerap menjalani hubungan asmara dengan pria-pria berpengaruh yang juga memberikan dukungan finansial selama berpacaran.

“Enggak jual diri sih, lebih ke berpacaran aja. Berpacaran dan dibiayai,” ucap Lisa saat tampil dalam podcast Denny Sumargo (1/5).

Lisa juga menolak dikategorikan sebagai pekerja seks komersial karena menurutnya tidak ada sistem tarif dalam hubungan yang ia jalani.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Universitas terkemuka di Jakarta dengan reputasi yang baik di berbagai bidang, yang mana favoritmu?

“Enggak, enggak. Selalu konteksnya pacaran atau maaf ya, simpanan. Nggak apa-apa deh gitu. Maksudnya dokter Open BO gitu ya? Enggak,” jelasnya.

Namun pengakuan yang paling menghebohkan datang ketika Lisa mengungkap bahwa ia memiliki anak dari seorang tokoh publik ternama, Ridwan Kamil, meski tidak menjelaskan lebih lanjut soal status hubungan mereka.

Pernyataan Lisa ini memancing tanggapan dari Robby Abbas, mantan muncikari yang cukup dikenal di dunia hiburan.

Robby menyebut bahwa dirinya telah mengenal Lisa sejak lama, bahkan berasal dari lingkaran sosial yang sama.

Baca Juga: Pemkab Bantul bentuk tim advokasi gratis untuk bela Mbah Tupon dalam kasus dugaan penggelapan tanah

“Kenal LM dikenalkan beberapa tahun lalu oleh teman aku,” ujar Robby dalam YouTube Reyben Entertainment (1/5).

Meski tak menyebut secara eksplisit apa pekerjaan Lisa, Robby memberi sinyal bahwa publik seharusnya sudah dapat menyimpulkan sendiri berdasarkan latar belakangnya.