JAKARTA INSIDER - Arawinda Kirana, seorang seniman muda yang berkarya di belakang layar, baru-baru ini membuat gempar di dunia maya dengan merilis trailer film pendek yang berjudul "DIAM."
Film ini bukan hanya sekadar karya seni biasa, tetapi juga menjadi alat bagi Arawinda untuk mengungkapkan kebenaran yang terkandung dalam kasus kekerasan seksual yang dia alami pada tahun 2022.
Dalam film DIAM yang diproduksi dengan kerjasama University of Southern California, Arawinda Kirana berperan sebagai penulis dan sutradara.
Film ini juga melibatkan kolaborasi dengan sejumlah individu berbakat, seperti produser dan sound designer @dmkhenh, serta sinematografer dan penyunting film Mark B.
Trailer film ini juga dibuat langsung oleh Arawinda Kirana, menunjukkan betapa personal dan kuatnya karya ini bagi dirinya.
Penting untuk dicatat bahwa film pendek ini tidak akan tersedia dalam versi penuh untuk publik secara umum.
Baca Juga: Joko Anwar buka rahasia biaya produksi dan promosi industri film Indonesia
Arawinda Kirana menegaskan bahwa film ini bukanlah komoditas yang akan dijual untuk mencari keuntungan.
Sebaliknya, film DIAM sepenuhnya merupakan media ekspresi dan suara yang diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada banyak orang yang berjuang dalam ketidaksetaraan kekuasaan dan sistem hukum yang tidak selalu mengakomodasi.
Arawinda Kirana sendiri menjelaskan alasan di balik pembuatan film ini, "Film ini saya buat–dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran–sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022. Selama ini, kasus saya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa."
Baca Juga: Ketika Berhenti di Sini, film drama romantis menggabungkan cinta dan teknologi
"Setelah 1 tahun, ini adalah momen pertama dimana saya akhirnya berani untuk berbicara dan mengungkapkan kebenaran mengenai kasus ini, melalui satu-satunya hal yang saya punya = karya saya. Bagi semua manusia yang takut berjuang karena kesenjangan kuasa antara penyintas dan pelaku; karena sistem hukum yang tidak mengakomodasi; ataupun alasan-alasan lainnya." lanjutnya.
Dalam rangkaian produksi film DIAM ini, beberapa individu dan kolaborator penting yang turut serta dalam proyek ini termasuk pemain seperti @jlncv, @tsai.guy, dan @rainaabigail, serta pengisi suara seperti @omara.esteghlal, @runnyrudiyanti, @pashamahindra, Kekasih B., Tengku S., @deemasxhante, Tim S., dan LK.
Artikel Terkait
Film horor legenda Indonesia, KKN di Desa Penari bisa cetak rekor 10 juta penonton
Ketika Berhenti di Sini, film drama romantis menggabungkan cinta dan teknologi
Joko Anwar buka rahasia biaya produksi dan promosi industri film Indonesia
Dari halaman buku ke layar lebar, Filosofi Teras karya Henry Manampiring siap menginspirasi dalam bentuk film