JAKARTA INSIDER – Ibu Kota Jakarta memang tidak pernah selesai dibicarakan. Mulai dari kriminalitas yang tinggi, pelecehan seksual, penanganan banjir, hingga udaranya pun menjadi topik hangat.
Status kota metropolitan yang notabene padat dengan berbagai kendaraan yang berlalu lalang setiap waktu membuat kualitas udara Jakarta jauh dari kata baik.
Saking buruknya, polusi udara di Jakarta pernah menyandang status kota dengan udara terburuk nomor 1 di dunia.
Baca Juga: Vaksin campak sekaligus booster COVID-19 apakah boleh? Begini penjelasan dokter
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bagaimana dengan kota-kota di negara lain yang jauh lebih besar dan padat ketimbang Indonesia, apakah juga mengalami hal serupa?
Tentu masalah udara ini bukanlah perkara mudah. Penyebabnya pun perlu kita ketahui sehingga bisa hal itu tidak terulang kembali.
Melansir unggahan Instagram @dkijakarta, peristiwa udara di Jakarta menjadi terburuk nomor 1 di dunia terjadi tahun 2021 lalu.
Saat itu, indeks udara di Jakarta berada di angka 185 AQI. Dengan capaian angka tersebut, udara di Ibu Kota Jakarta masuk pada kategori tidak sehat.
"DKI Jakarta menempati peringkat ke-1 sebagai daerah dengan kualitas udara terburuk di dunia. Indeks kualitas udara DKI Jakarta saat itu mencapai angka 185 AQI dan berada di kategori tidak sehat," tulis Instagram @dkijakarta, dikutip JAKARTA INSIDER, Sabtu, 28 Januari 2023.
Kualitas udara di Jakarta saat itu merupakan capaian terburuk selama tiga tahun terakhir yang dihitung dari tahun 2019.
Sebab dalam catatan World Air Quality Report, tiga tahun sebelumnya kualitas udara di Jakarta masih berada di peringkat nomor 5 terburuk di dunia.
Baca Juga: Waspada perang hipersonik, rudal Rusia bisa menyasar target hingga 900 km