Nilai-nilai kearifan masyarakat Bajo inilah yang ingin disampaikan dalam Ksatriya Lando di Lokapala.
Masyarakat Bajo pada awalnya adalah masyarakat bahari dengan kisah dan asal usul yang menarik.
Tercatat suku Bajo tersebar di berbagai tempat di kawasan Asia Pasifik, mulai dari Indonesia, Filipina, Taiwan bahkan hingga kawasan Cina.
Namun, keberadaan masyarakat Bajo sudah tercatat dalam sejarah sejak zaman kerajaan Sriwijaya.
Menurut sejarah, masyarakat Bajo memiliki kontribusi yang besar dalam menjaga wilayah laut Nusantara yang menjadi jalur perdagangan dunia.
Baca Juga: Hamzah Haz galau hati akan nasib PPP di Pemilu 2024, elektabilitasnya masih rendah
Hal menarik lainnya adalah kondisi fisiologis suku Bajo yang berbeda dengan manusia lainnya.
Riset menunjukkan bahwa DNA suku Bajo mengalami adaptasi genetik, seperti ukuran limpa mereka yang 50 persen lebih besar dari populasi umumnya.
Limpa berfungsi untuk menyimpan cadangan darah, sehingga semakin banyak darah merah yang dapat ditampung, artinya semakin banyak juga oksigen yang tersimpan.
Inilah yang membuat mereka mampu menyelam di kedalaman hingga 70 meter dengan kurun waktu lebih dari 10 menit.***