Baca Juga: Cantik dan imut, ini biodata dan profil mantan pacar Fajar Sadboy
Terapi radio intervensi dapat menjadi alternatif yang lebih menguntungkan bagi pasien karena tindakan yang minimal invasif dan tepat sasaran dengan less risk, less pain, dan less recovery time dibandingkan dengan open surgery.
Walaupun DSA merupakan baku emas dalam pemeriksaan pembuluh darah otak, namun DSA mempunyai efek negatif baik terhadap dokter maupun pasien.
Namun di tangan Terawan, alat DSA ini di modifikasi untuk menekan efek negatif tersebut dengan maksud agar keamanan dokter dan pasien lebih terjamin.
Ada 3 hal dilakukan oleh Terawan, yaitu:
a. Mengurangi dosis kontras (zat pewarna) dari 100 cc menjadi 10 cc. Kontras adalah zat pewarna yang memperjelas gambar pembuluh darah di layar minitor. Namun mempunyai kerugian karena bersifat merusak ginjal. Makin sedikit kontras yang diberikan makin aman bagi pasien
Baca Juga: Jangan candai teman anda yang sering budek atau kurang pendengaran. Bisa jadi ini penanda stroke!
b. Menurunkan dosis radiasi dari 300 ml gray menjadi 25 ml gray, disertai upaya meningkatkan kompetensi petugas dalam melakukan angiografi. Semakin terampil dokter, maka paparan radisi kepada dokter dan pasien semakin rendah. Hal ini penting karena radiasi adalah silent killer
c. Tersedianya peralatan paling canggih yang mampu mereduksi paparan radiasi
Menurut Terawan, hasil modifikasi DSA yang ia lakukan ternyata memberikan hasil yang positif tidak hanya pada pasien yang menderita stroke namun juga pada dokter.
Manfaatnya antara lain keamanan dokter dan pasien lebih terjamin, kualitas hidup pasien meningkat karena keluhan penderita berkurang, kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan jauh lebih baik .
Baca Juga: Norma Risma ngaku siap maafkan ibunya usai selingkuh dengan mantan suaminya, asalkan....
Beberapa pasien memberikan nama terhadap teknologi ini dengan "Brain Wash" atau cuci otak dengan membersikan gorong-gorong.
Selanjutnya, Terawan membuktikan kebenaran atas temuan ini dengan melakukan uji akademi pada Universitas Hasanuddin dengan judul disertasi yaitu Effect of Intra Arterial Heparin Flushing to Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potential and Motoric Function in Chronic Ischemic Stroke dan dinyatakan diterima dan lulus dalam program Doktoral.
Dan berkat temuan Terawan ini kurang lebih 40.000 ribu menyembuhkan atau meringankan 40 ribu penderita stroke, termasuk komedian Tukul Arwana.***
Artikel Terkait
5 Gejala stroke ringan sampai berat, jangan diabaikan!
Belajar dari sakitnya Indra Bekti dan Tukul Arwana, ubah gaya hidup jika tak ingin terkena stroke di usia muda
Fitri Tropica ungkap kondisi Indra Bekti di RS Abdi Waluyo, Fitrop: Bukan jatuh di kamar mandi atau stroke
Indra Bekti selamat dari stroke karena masuk fase Golden Time Period, begini penjelasan dokter
Jangan candai teman anda yang sering budek atau kurang pendengaran. Bisa jadi ini penanda stroke!