Sering dianggap candaan bagi semua orang, wah ternyata termasuk kekerasan seksual: Catcalling loh !

photo author
- Jumat, 11 November 2022 | 16:24 WIB
Ilustrasi. Seseorang yang menggambarkan catcalling, yang berbeda dari biasanya.
Ilustrasi. Seseorang yang menggambarkan catcalling, yang berbeda dari biasanya.

JAKARTA INSIDER - Ternyata banyak orang tidak tahu, dan menganggap candaan. Padahal itu semua termasuk kekerasan seksual.

Kebanyakan kekerasan seksual itu akan manjadi bahan candaan bagi semua orang. Itu semua akan terjadi jika tidak tahu dan minim pengentahuan.

Maka dari itu, kita wajib mengetahui yang mana termasuk kekerasan seksual atau bukam, sehingga kita lebih selektif dan berhati-hati. Terutama jika kita mempunyai anak wanita.

Baca Juga: Kode redeem Free Fire 11 November 2022, free 150 diamond!

Sering kali dianggap remeh, jika kita mengalami kejadian ketika kamu sedang berjalan atau berada di ruang publik, lalu ada seseorang (atau sekelompok orang) yang memanggilmu – bukan memanggil namamu.

Tetapi panggilan yang bertujuan menggoda seperi “Cewek!” atau “Neng, sendirian aja?” atau yang juga sering terjadi berupa siulan. Nah, hal seperti itu disebut dengan catcalling.

Catcalling dan merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual secara verbal, dan banyak orang tidak mengenalnya.

Baca Juga: Jokowi sibuk persiapan KTT G20, pria paruh baya nekad panjat tebing, minta Jokowi bubarkan parpol korup

Catcalling dianggap sebagai kekerasan seksual karena bentuk kekerasan seksual yang menimbulkan rasa terhina, rasa direndahkan derajatnya sebagai manusia.

Secara eksplisit menampilkan dominasi yang bertujuan membuat takut atau mengintimidasi seseorang akan menjadi trauma juga.

Jika ditelusuri lebih dalam, catcalling berakar dari ketidaksetaraan gender, yang melihat tubuh perempuan bukan semata-mata miliknya seorang.

Baca Juga: Penemu jumlah hari dalam setahun ternyata ilmuwan muslim, benarkah?

Masih banyak masyarakat sampai saat ini yang belum memahami bahwa catcalling adalah tindakan yang salah.

Sebagian besar merasa catcalling hanyalah bentuk pujian, candaan, bahkan keramah-tamahan.

Sebagai pelaku tidak merasa melakukan hal yang salah, catcalling (dan banyak bentuk kekerasan seksual lainnya) seakan telah menjadi budaya, sehingga sulit dihentikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: tbsfightforsisterhood.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X