JAKARTA INSIDER - Asam askorbat (ascorbic acid) atau biasa disebut Vitamin C merupakan vitamin yang diperlukan untuk mencegah dan mengatasi kekurangan Vitamin C.
Vitamin C sangat penting bagi tubuh manusia. Peran Vitamin C dalam proses yang terjadi di tubuh manusia tidak dapat disepelekan.
Vitamin C dapat menjaga dan mengoptimalkan kerja sistem kekebalan tubuh manusia, pembentukan kolagen, protein, dan neurotransmiter, serta meningkatkan penyerapan zat besi.
Selain itu, Vitamin C juga memiliki efek antioksidan yang mampu membantu tubuh melawan radikal bebas setiap harinya.
Jika tubuh tidak mendapatkan atau kekurangan Vitamin C dapat menyebabkan terjadinya penyakit skorbut atau scurvy. Meski pada makanan minuman yang di konsumsi terdapat Vitamin C, akan tetapi Vitamin C mudah larut dalam air dan bisa terbuang lewat urine.
Oleh karenanya, manusia bisa saja terus kekurangan Vitamin C karena terbuang melalui urine. Apalagi jika tidak mengonsumsinya setiap hari.
Dengan begitu, jika tidak memenuhi kebutuhan vitamin C per hari akan berisiko mengalami kekurangan zat gizi.
Baca Juga: Ide jualan 1000an: Resep sosis solo isi ayam, camilan enak dan gurih
Lalu berapa banyak Vitamin C yang sebenarnya menjadi kebutuhan harian yang diperlukan tubuh agar berfungsi dengan normal? Berikut Kebutuhan Vitamin C harian manusia dilansir JAKARTA INSIDER dari hellosehat.com pada Selasa (25/10/2022).
Umumnya, kebutuhan Vitamin C manusia berbeda-beda, tergantung usia, berat badan, tinggi badan, dan faktor lainnya. Sebagai pedoman umum, dapat mengacu pada Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019, sebagai berikut:
1. Bayi dan anak
Kebutuhan semua zat gizi bayi berusia 0 – 6 bulan dipenuhi dari air susu ibu (ASI). Jadi, ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan sumber Vitamin C guna mencukupi kebutuhan bayi. Setelah bayi 6 bulan, barulah mendapatkan asupan Vitamin C dari makanan.
Artikel Terkait
Ide jualan 1000an: Resep sosis solo isi ayam, camilan enak dan gurih
Ganjar siap nyapres, ini profil Gubernur Jawa Tengah
Ganjar siap nyapres, angka kemiskinan di Jawa Tengah berkurang hampir 5 persen
Hamid Basyaib berkisah, bukan sekadar cerita biasa
Perang Ukraina semakin membara, NATO: Nuklir Rusia memperburuk resiko serangan, ada konsekuensi serius