Benarkah tepung berbahaya bagi tubuh? dr Zaidul Akbar ungkap hal ini, ternyata...

JAKARTA INSIDER - dr Zaidul Akbar menjawab pertanyaan tentang benarkah tepung berbahaya bagi tubuh.

Sebelumnya, dr Zaidul Akbar seringkali menyampaikan bahwa makanan yang menggunakan tepung-tepungan mengandung bahan-bahan yang berbahaya.

Dilansir dari Kanal YouTube Dr Zaidul Akbar Official, Ia menyampaikan, tubuh masyarakat Indonesia ataupun dunia tidak terbiasa dengan tepung.

Baca Juga: Booster ASI! dr Zaidul Akbar ungkap makanan-makanan yang wajib dikonsumsi ibu hamil selain buah

"Sebenarnya tepung ini bukan hanya di Indonesia, tapi mendunia dan memang tubuh kita tidak terbiasa dengan tepung terigu," kata dr Zaidul Akbar, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Dr Zaidul Akbar Official pada Jumat (30/09/2022).

Menurut dr Zaidul Akbar, tepung terigu bukanlah produk lokal.

Ia mengatakan, Indonesia tidaklah mengenal tepung terigu, tetapi mengenal tepung non gluten, seperti tepung singkong, tepung jagung.

Baca Juga: Mengenang masa kelam Indonesia, cinta gagal Kapten Anumerta Pierre Tendean akibat penghianatan G30S/PKI

Menurutnya, Ada banyak sekali jenis tepung non gluten yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

"Memang iya tidak semua orang memiliki gluten intolerance, jadi tidak cocok dengan gluten. Tapi sebagian besar dengan kondisi makanan dan perut kita banyak yang tidak cocok dengan gluten," katanya.

Ia pun membeberkan, tak sedikit orang yang memiliki masalah dengan organ reproduksi, lantaran terlalu sering mengonsumsi tepung, terutama terigu.

Baca Juga: Belajar sejarah Islam lengkap, hubungan kehidupan jahiliyah berbasis kepentingan dan pemaksaan

"Bukan berarti tidak boleh mengonsumsi, kalau hanya sekedar icip-icip sesekali yah silakan," ujarnya.

dr Zaidul Akbar menyarankan, lebih baik jika menghindari tepung-tepungan atau mengonsumsi makanan yang ada kandungan tepung dan segera mengganti makanan tersebut dengan bahan-bahan non gluten.

"Seperti tepung Mocaf yang terbuat dari singkong, itu sehat dan bahkan bisa diolah menjadi berbagai pangan," ucapnya.