Ternyata kue keranjang ini memiliki nama yang mendalam bagi warga Tionghoa. Kue keranjang disebut dengan nama nián gao.
Nin bermakna 'tahun' dan gao memiliki arti 'kue' sehingga nian gao dapat diartikan sebagai kue tahunan.
Kata gao juga dapat diartikan sebagai 'tinggi' sehingga kue keranjang juga melambangkan peningkatan, pertumbuhan, serta harapan untuk tahun baru yang lebih baik.
Baca Juga: Mengapa Imlek selalu hujan? Ini penjelasan BMKG
Disusun bertingkat atau tinggi
Dalam dialek Hokkian, Ti Kwe yang berarti ‘kue manis’, pelafalannya terdengar seperti kata ‘tinggi’ sehingga kue ini pun disusun tinggi atau bertingkat-tingkat.
Penyusunan ke atas makin mengecil dan ini memilik makna peningkatan rejeki atau kemakmuran.
Baca Juga: KPK tahan tersangka korupsi kerja sama pengelolaaan Anoda Logam, rugikan negara ratusan miliar
Hidangan pembuka penuh keberuntungan
Di Tiongkok sendiri ada semacam kebiasaan untuk menyantap kue keranjang terlebih dulu saat tahun baru untuk mendapatkan keberuntungan dalam pekerjaan.
Setelah itu baru menyantap nasi. Jadi, jangan terbalik ya.
Tepung yang lengket
Kue keranjang memang penuh filosofi, termasuk soal tekstur. Kue keranjang dibuat dari tepung ketan yang punya sifat lengket. Ini punya makna persaudaraan yang begitu erat dan selalu menyatu.
Rasanya yang manis dari gula dan terasa legit pun menggambarkan rasa suka cita, menikmati keberkatan, kegembiraan, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup.