JAKARTA INSIDER – Salah satu makanan khas saat perayaan Imlek atau Tahun Baru China, yakni kue keranjang. Rasanya manis, legit, dan bertekstur lengket.
Kue keranjang yang berbahan dasar tepung ketan ini juga punya sebutan Nian Gao ini memiliki arti "kue tahun."
Mengutip Chinahighlights, menyantap kue keranjang selama perayaan Imlek dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan.
Selain itu, kue keranjang juga simbol harapan untuk kemakmuran dalam hal rezeki yang lebih banyak, posisi jabatan lebih tinggi, keluarga dan tahun yang lebih baik secara keseluruhan.
Di masa Dinasti Han pada 206 sebelum masehi sampai 220 masehi, kue keranjang memiliki makna 'tinggi', 'peningkatan', hingga menjadi simbol kesuksesan.
Sarjana Tionghoa abad ke-17 Liu Tong mencatat pada tahun baru Imlek, salah satu sajian penting yang tersaji di meja adalah sejenis kue yang menis dan lengket terbuat dari beras ketat yang dikukus. Inilah yang dia maksud dengan nianniangao alias nian gao.
Baca Juga: 5 Tips hidup mapan di usia sebelum kepala tiga. Selain berhemat, hal ini sangat penting dilakukan
Kue keranjang diperkirakan sudah ada lebih dari 2.000 tahun lalu. Tepatnya sebelum penanggalan Tionghoa ditetapkan pada Dinasti Zhou di abad ke-11 sampai 256 sebelum masehi.
Masyarakat Tionghoa mempersembahkan kue keranjang atau nian gao sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur.
Dalam buku berjudul 'Tahun Baru Cina: Fakta dan Cerita Rakyat' karya William C. Hu tertulis kue keranjang awalnya kue keranjang disantap pada hari kesembilan di bulan kesembilan, bukan saat tahun baru Cina atau Imlek.
Pada Dinasti Tang di tahun 618 sampai 907 maseni, nian gao menjadi makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang disantap saat Festival Musim Semi.