JAKARTA INSIDER - Calon pangantin diimbau untuk memperbaiki kualitas gizi baik perempuan maupun laki laki.
Pasalnya, jika pemenuhan gizi pada anak tidak baik dan berjalan dalam waktu yang lama maka dapat memicu terjadinya stunting pada anak yang kelak akan dilahirkan.
Hal ini disebut pakar gizi, Emyr Reisha Isaura, SGz MPH PhD, disela ulang tahun Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair) ke 50 tahun.
Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Media tanam alternatif untuk bibit aglonema, gunakan perlite salah satunya
Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.
Menurut Emyr yan juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, stunting dapat dicegah sejak dini.
"Dan waktu yang tepat untuk mencegah terjadinya stunting adalah saat ibu belum mengalami kehamilan," ujarnya dikutip dari laman Unair, pada Minggu (11/12/2022).
Dalam diskusinya membahas 'Ketahanan Pangan bagi Keluarga Balita Stunting di Masa Resesi Ekonomi', ia juga menyebut, jika calon pengantin baik perempuan atau laki-laki gizinya baik, maka kualitas sel telur dan spermanya bagus.
Baca Juga: 3 Alasan vitamin B1 bagus untuk tanaman hias aglonema, begini cara mengaplikasikan yang tepat
"Kalau kualitasnya bagus maka janin yang ada di tubuh ibu hamil juga akan bagus," terangnya.
Pemenuhan gizi terhadap anak merupakan investasi jangka panjang, utamanya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
"Saat ini kita harus memikirkan penerus bangsa selanjutnya, penerus ini yang harus lebih berkualitas dibanding yang ada sekarang. Untuk mendukung terciptanya generasi penerus bangsa sebagai sumber daya manusia maka investasinya dalam bentuk gizi juga," ucapnya.