Kebutuhan zat besi untuk wanita usia 19-49 tahun adalah 18 mg/hari.
Baca Juga: Jangan dipercaya! Lima mitos tentang cokelat, nomor 3 sering kita dengar
Bisa membahayakan ibu dan bayi ketika kurangnya asupan zat besi sehingga menyebabkan anemia.
Zat besi sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Saat hamil, produksi sel darah merah harus meningkat agar, menyokong tumbuh dan kembang janin melalui plasenta.
Baca Juga: Ga suka sayur? Coba ubah cara penyajiannya, dibikin smoothie aja!
Makanan sumber zat besi yang dapat perlu dikonsumsi yaitu hati, daging merah, dan sayur-sayuran hijau.
Namun perlu diingat tingkat penyerapan besi dari sayuran hijau tergolong lebih rendah dibandingkan dari sumber zat besi yang berasal dari makanan hewani.
3. Kalsium dan Vitamin D
Asupan kalsium juga penting, karena berkaitan dengan mengurangi risiko terjadinya preeklampsia (koplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi) dan eklampsia (kejang selama kehamilam atau setelah kehamilan).
Baca Juga: Waspadai potensi hujan petir, simak ramalan cuaca Jakarta hari ini, Selasa 23 November 2022
Makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan Vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, margarin, krim.
Sedangkan untuk kalsium, perbanyak konsumsi yoghurt, ikan teri, keju, dan olahan susu lainnya.
4. Seng/Zinc
Kekurangan seng yang sudah parah dapat menyebabkan kelainan congenital pada bayi hingga keguguran.
Baca Juga: Bisa dialami siapapun, meski tidak berbahaya Quarter Life Crisis bisa menjadi sebab depresi