Namun, risiko kedua kondisi ini meningkat pada pengidap penyakit jantung koroner.
Secara sederhana, henti jantung terjadi ketika jantung berhenti berdetak dan perlu dihidupkan kembali. Bukan cuma detak jantung saja yang terhenti, tapi organ lain seperti otak dan paru-paru juga ikut terhenti.
Baca Juga: Bukan Amerika! Rusia tuding Angkatan Laut Inggris dalang di balik bocornya pipa gas Nord Stream 2
Penyebabnya adalah organ-organ tersebut tidak memperoleh pasokan darah dan oksigen yang dibutuhkan. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian dalam beberapa menit bila pasien tidak segera ditangani.
Kondisi di atas menggambarkan situasi yang dialami oleh orang-orang di Itaewon saat pesta Halloween. Kepadatan di area tersebut membuat orang-orang sulit mendapat oksigen.
Adapun gejala henti jantung yakni: jatuh mendadak atau tiba-tiba pingsan, tidak ada napas, tidak ada nadi, pernapasan agonal ketika jantung berhenti sampai 40 persen, dan penderitanya akan mengalami kesaulitan bernapas dengan suara seperti terengah-engah.
Baca Juga: Perwira Tinggi Rusia tewas di Oblast akibat serangan cepat Pasukan Ukraina, Putin kikuk!
Orang yang mengalami henti jantung biasanya ditangani dengan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR.
Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest tidak boleh disepelekan begitu saja. Jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, henti jantung mendadak bisa menyebabkan terjadinya kerusakan otak permanen. Pada tingkat yang lebih parah, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kematian.
Pertolongan pertama perlu segera diberikan pada pengidap gangguan ini, berupa CPR atau kejut jantung untuk mencegah organ jantung berhenti bekerja.
Baca Juga: Anies Baswedan tegaskan hubungan dengan PKS bukan hal baru, bahkan sudah terbentuk chemistry!
Mengenal serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan aliran darah sesuai kebutuhan. Jadi, fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Jika dibiarkan begitu saja, kondisi ini bisa berakibat fatal hingga hilangnya nyawa.
Terhambatnya aliran darah ke otot jantung memicu terjadinya serangan jantung. Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah koroner, yaitu pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.
Sumbatan bisa terjadi karena ada timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.