Namun berawal dari coba-coba, penasaran, sekaligus faktor lingkungan karena melihat teman, GB, anak remaja perokok menjadi kecanduan.
Bahkan hingga beranjak remaja di bangku SMA, GB, anak remaja perokok masih aktif merokok.
GB, anak remaja perokok yang kala itu masih terbatas uang jajan, memilih jadi badut dan pengamen hanya agar bisa beli rokok.
GB, kerap membeli rokok eceran, terkadang juga rokok bungkusan, sesuai uang yang dimiliki.
GB mengaku sudah coba untuk berhenti merokok, namun rasa kecanduan rokok sudah mengalahkan niatnya.
Konon karena perkara merokok tersebut, GB pernah dilarikan ke rumah sakit.
“Sesek nafas,” kata GB, anak remaja perokok.
“Waktu umur 13 tahun,” ujar GB, anak remaja perokok.
“Waktu itu keseringan (merokok), kan biasanya kan habis ngerokok tuh buang dulu bentar istirahat dulu,” tutur GB.
“Eeehhh ini mah lagi, lagi, lagi melulu,” ucap GB yang sudah kecanduan nikotin dari rokok.
Baca Juga: Jokowi baru saja meresmikan jalan tol Cisumdawu, jalan tol ini juga terdapat twin tunnel
“Dibawa ke rumah sakit, katanya harus berhenti merokok,” lanjut GB.