Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa perubahan tersebut hanya bersifat kosmetik tanpa adanya peningkatan yang signifikan dalam program tersebut.
Elisa, seorang warga Jakarta, melalui akun Twitternya @elisa_jkt, mengekspresikan kekecewaannya terhadap perubahan ini, menganggapnya hanya sebagai perubahan logo semata.
Diharapkan dengan hadirnya program Hunian Terjangkau Milik, masalah kekurangan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di DKI Jakarta dapat teratasi dengan lebih baik.
Dengan kemudahan dalam pembiayaan melalui KPR FPPR, diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki hunian yang layak dan memperbaiki kualitas hidup mereka.***