Dokter dapat mendiagnosis IBD dengan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti tes darah, pemeriksaan feses, dan koloskopi.
Selain itu, tes pencitraan menggunakan sinar-X juga bisa menyingkirkan komplikasi serius, usus besar yang berlubang.
Baca Juga: Indigo Hard Gumay ramalkan Indonesia akan terjadi tsunami di daerah berikut ini
6. Penyakit Celiac
Gejala penyakit celiac cenderung bervariasi. Pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan diare, kelelahan, dan berat badan menurun.
Sementara anak-anak dengan penyakit celiac dapat mengalami mual, muntah, diare kronis, perut kembung, dan sembelit. Tidak ada obat untuk mengatasi kondisi ini, tetapi diet bebas gluten mampu mengendalikan gejala dan membantu usus cepat pulih.
Makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun, terutama gangguan celiac meliputi gandum, roti, dan pasta.
Baca Juga: Lolly kisahkan sudah punya pacar baru sekarang: Jadian sama dia...
7. Anemia Pernisiosa
Anemia pernisiosa menjadi salah satu penyebab kekurangan vitamin B12. Gangguan anemia ini bisa meningkatkan risiko masalah medis serius, seperti kerusakan saraf permanen.
Gejalanya meliputi diare, pusing saat melakukan aktivitas, nafsu makan menurun, dan mengalami penyakit kuning. Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini dengan tes hitung darah lengkap, pemeriksaan jumlah retikulosit, dan tes laktat dehidrogenase (LDH).
Baca Juga: Lolly mengaku sudah tobat dari masa lalu yang buruk: Sudah sadar
8. Vitiligo
Salah satu penyakit kulit autoimun dapat berupa gangguan vitiligo. Gejala utamanya dapat berupa bercak-bercak putih atau lebih terang dari warna kulit biasanya.
Gejala vitiligo dapat muncul di bagian kulit mana pun, termasuk tangan, kaki, dan lengan. Selain penyakit autoimun, kondisi ini juga terjadi akibat perubahan genetik dan paparan bahan kimia beracun.
Baca Juga: Puji sifat dari sang kekasih baru, Lolly: Berani tanggung jawab