Bagi orang yang memiliki erythritol dalam jumlah besar dalam darahnya dua kali lebih mungkin menderita serangan jantung atau strok, dibandingkan dengan mereka yang memiliki jumlah paling sedikit.
"Ada banyak data di sini untuk menyatakan bahwa kita harus membaca label dan menghindari erythritol, terutama jika berisiko terkena penyakit kardiovaskular," jelas peneliti senior dr Stanley Hazen.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari pmjnews.com pada Kamis (2/3/2023), menjelaskan pemanis buatan di makanan olahan akan tingkagkan risiko serangan jantung.
Bahkan ada yang menyebutkan bahayanya, menurut ahli lain Ketua Kelompok Kerja Nutrisi dan Gaya Hidup American College of Cardiology, dr Karen Aspry menyatakan masih perlu lebih banyak penelitian sebelum erythritol dapat dianggap berpotensi berbahaya.
"Pada titik ini, menurut saya, menggunakan sedikit pada makanan atau menggunakan bentuk butiran, itu bukan hal yang mengkhawatirkan,” terang Karen.
Menurut Calorie Control Council Amerika Serikat mencatat bahwa erythritol telah diproduksi secara komersial selama lebih dari 30 tahun dan digunakan sebagai pemanis industri di lebih dari 50 negara.
"Keamanan erythritol sebagai bahan makanan dalam kondisi penggunaan yang dimaksudkan telah dibuktikan oleh sejumlah studi keamanan manusia dan hewan, termasuk studi pemberian makan jangka pendek dan jangka panjang, reproduksi multigenerasi dan teratologi (kelainan bawaan)," kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Jadi, ketika konsumsi makanan oalahn yang tekandung pemanis buatan jangan terlalu banyak karena beresiko serangan jantung hingga penyakit stroke.***
Artikel Terkait
Nyesel baru tahu, ini dia 4 tips menurunkan berat badan secara alami, salah satunya rutin minum ini
Kunci sukses Sang Sultan Rans Nusantara FC imbang 2 - 2 lawan Persebaya Surabaya, ganti formasi
12 Minuman pereda sakit kepala migrain yang wajib Anda cicipi
Ingin bersih-bersih Lemak di jantung dan pembuluh darah? Simak resep dr Zaidul Akbar ini
Minum kopi tiga cangkir sehari bisa pengaruhi kesehatan ginjal? Begini penjelasan peneliti