Kemenkes RI perkuat surveilans untuk kendalikan penyebaran Monkeypox

photo author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 14:00 WIB
Upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI intensif mengendalikan penyebaran monkeypox melalui surveilans yang kuat dan penanganan efektif. (Unsplash Karina Carvalho)
Upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI intensif mengendalikan penyebaran monkeypox melalui surveilans yang kuat dan penanganan efektif. (Unsplash Karina Carvalho)

JAKARTA INSIDER - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah mengintensifkan upaya surveilans dan penanganan kasus aktif cacar monyet (monkeypox) di seluruh fasilitas kesehatan.

Dalam keterangan tertulis, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr. Maxi Rein Rondonuwu, menegaskan komitmen Kemenkes untuk mendalami setiap kasus melalui penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium rujukan.

Menurutnya, sejumlah laboratorium termasuk Balai Besar Laboratorium Kesehatan Kemenkes, memiliki kemampuan untuk memeriksa monkeypox, sehingga distribusi reagen menjadi langkah berikutnya.

Baca Juga: Waspada! Kasus Monkeypox tercatat di tanah air dari pasien tanpa riwayat keluar negeri

Tidak hanya itu, Kemenkes juga berkolaborasi dengan komunitas dan relawan guna mencapai kelompok-kelompok tertentu, terutama untuk mendeteksi kontak erat.

Selain upaya penanganan, Kemenkes juga mendorong pasien untuk melakukan isolasi dan memberikan terapi sesuai kebutuhan.

Proses isolasi dilakukan di rumah sakit, dengan penanganan yang lebih bersifat suportif.

Baca Juga: Kontroversi program duta kesehatan mental, dituding sebagai bisnis berkedok organisasi

Pasien juga diberikan obat antivirus dan antibiotik jika gejala yang muncul tergolong parah.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr. Maxi Rein Rondonuwu, menambahkan, "Semua pasien saat ini dalam kondisi stabil, jadi dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu lesi pada kulitnya mulai hilang dan kalau kondisinya bagus pasien bisa dipulangkan."

Dalam konteks pencegahan, Kemenkes telah menginisiasi program vaksinasi sejak akhir tahun sebelumnya.

Baca Juga: Mantan Ketua Tim Pemeriksa Kesehatan Bacapres dan Bacawapres Zubairi Djoerban ceritakan pengalaman menarik

Namun, stok vaksin yang tersedia saat ini masih terbatas, dengan 1000 dosis untuk 477 orang sasaran, yang masing-masing menerima 2 dosis dengan jeda 4 minggu.

Prioritas pemberian vaksin diberikan kepada kontak erat dengan penderita monkeypox dan orang dengan HIV.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: tribratanews.polri.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 rekomendasi tempat liburan yang ada di kota Bandung

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:50 WIB
X