Gelombang PHK tengah dialami industri tekstil, ada dua biang keroknya

photo author
- Kamis, 10 November 2022 | 10:51 WIB
Pekerja di sektor industri tekstil dihantui gelombang PHK. (Pexels.com/ Ivan Samkov)
Pekerja di sektor industri tekstil dihantui gelombang PHK. (Pexels.com/ Ivan Samkov)

Baca Juga: Mr. AA Maramis, Anak Manado pejuang kemerdekaaan, Menteri Keuangan Republik Indonesia pertama

Ditambahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo produk tekstil dari Indonesia memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan sandang dunia di tengah situasi krisis global.

"Sekarang ada (krisis) perang Ukraina, pasca-pandemi, itu ada peluang besar. Peluang perlu kita ambil untuk bisa memenuni kebutuhan sandang dunia" ujar DodyWidodo.

Sejauh ini, menurutnya, sektor industri tekstil menyumbang sekitar 12,5 persen pada pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan itu, lanjutnya, didukung dari ekspor yang sangat besar.

Baca Juga: Tentara Rusia mundur dari Kherson, Menhan Sergei Shoigu: Keselamatan nyawa tentara Rusia paling utama

Sementara itu Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan pada 2021 Indonesia berada di urutan ke-15 sebagai negara eksportir tekstil dan produk tekstil (TPT) terbesar.

Pada periode Januari—Mei 2022, nilai ekspor TPT Indonesia ke dunia mencapai USD 5,5 miliar. Nilai ini naik 22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 4,2 miliar

Baru-baru ini, pada Agustus lalu, Menteri Perdagangan melepas ekspor produk tekstil PT Kewalram di Sumedang, Jawa Barat.

Produk tekstil yang diekspor adalah benang poliester sebanyak 10 kontainer senilai USD 400 ribu dengan tujuan Jerman, Polandia, Malaysia, India, dan Estonia.

Baca Juga: Ini dia! Lima tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional

Zulkifli Hasan mengatakan pelepasan ekspor ini menjadi momentum perluasan akses pasar ekspor untuk produk-produk Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

Bulan berikutnya, September 2022, Menteri Perdagangan, melepas ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) PT Sri Rejeki Isman Tbk. (PT Sritex) sebanyak 50 kontainer senilai US$3,7 juta ke-20 negara, di Sukoharjo, Jawa Tengah

Produk TPT yang diekspor mencakup garmen, kain jadi, dan benang dengan tujuan ekspor ke-20 negara di dunia seperti Swedia, Thailand, Malaysia, Brasil, Bangladesh, Portugal, Polandia, Republik Dominika, Mesir, Meksiko, Jepang, Argentina, Yordania, Persatuan Emirat Arab, Korea Selatan, Turki, Spanyol, India, Amerika Serikat, dan Qatar.

Baca Juga: Resep jualan laris manis donat kentang ala chef Devina Hermawan, lembut dan simple!

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia, Redma Gita Wirawasta mengatakan membaiknya kondisi sektor industri tekstil seperti yang dijelaskan oleh beberapa kementerian hanya terjadi pada kuartal pertama dan kedua 2022.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X