JAKARTA INSIDER - Pemerintah menargetkan pada 2024 Indonesia setidaknya bisa memiliki 25 startup yang berlabel unicorn.
Namun seiring berjalannya waktu, satu per satu startup anak bangsa berguguran.
Diketahui, tiga startup jumbo yakni Shopee, Grab, dan GoTo Gojek Tokopedia melakukan layoff atau pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa waktu terakhir dengan jumlah mencapai ribuan karyawan.
Pekan ini GoTo mengonfirmasi akan memangkas 1.300 pegawai atau 12 persen dari total karyawan.
Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jawa Barat 2009-2014 Fraksi Demokrat tersangka penipuan bisnis SPBU
Juru bicara GoTo Audrey Petriny mengatakan, manajemen GoTo terpaksa mengambil keputusan sulit di tengah kondisi perlambatan makro ekonomi. PHK, kata Audry, merupakan keputusan sulit yang tidak dapat dihindari.
“Ini supaya perusahaan lebih lincah dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang,” katanya dalam siaran pers Jumat, 18/11 .
Sebelumnya, pertengahan September lalu, tepatnya 19/9, Shopee juga mengumumkan melakukan PHK di Indonesia dengan jumlah yang tidak disebutkan.
Baca Juga: Kepala BPOM temukan bahan pelarut obat sirup di atas ambang batas, pemicu gagal ginjal pada anak
Namun induk Shopee, Sea Ltd disebut-sebut melakukan PHK sekitar 7.000 pegawai dalam enam bulan terakhir. Porsinya sekitar 10 persen dari total karyawan.
Raksasa teknologi Singapura itu memiliki 67 ribu pegawai per tahun lalu di banyak negara, termasuk Indonesia. Jika berkurang 7.000, maka jumlahnya diprediksi 60 ribu karyawan saat ini.
Selanjutnya Grab mengonfirmasi telah melakukan PHK di divisi GrabKitchen bulan lalu. Ini merupakan divisi dapur sewa yang disebut cloud kitchen.
Baca Juga: Bareskrim sudah kantongi penghina Ibu Negara Iriana Jokowi, komikus asal Yogyakarta
Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber menyampaikan bahwa GrabKitchen beroperasi sejak 2018.