ekbis

Gelombang PHK tengah dialami industri tekstil, ada dua biang keroknya

Kamis, 10 November 2022 | 10:51 WIB
Pekerja di sektor industri tekstil dihantui gelombang PHK. (Pexels.com/ Ivan Samkov)

 JAKARTA INSIDER - Pemerintah dan pengusaha di sektor industri tekstil punya pandangan yang berbeda dalam melihat perkembangan industri tekstil.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan kinerja industri tekstil dan manufaktur di dalam negeri menguat sepanjang kuartal III 2022.

Keterangan Sri Mulyani ini diperjelas oleh Plt Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Abdurohman, pertumbuhan ekspor produk industri tekstil masih sangat tinggi hingga kuartal III 2022.

Baca Juga: PM Swedia minta dukungan Turki untuk gabung NATO, Erdogan: Mereka tidak jujur dan tulus!

Buruh pabrik di industri tekstil berharap pemerintah bisa menangani dampak krisis ekonomi global di 2023. (Pexels.com/ Mehmet Turgut Kirkgoz)

Ekspor pakaian dan aksesoris pakaian (HS61) tumbuh 19,4 persen, pakaian dan aksesoris non-rajutan (HS62) tumbuh 37,5 persen, dan alas kaki (HS64) tumbuh 41,1 persen per September 2022.

"Jadi sampai posisi September di kuartal-III 2022, menunjukkan kinerja di sektor industri tekstil sebenarnya masih cukup tinggi," kata Rohman.

Bahkan pertumbuhan penjualan industri tekstil mencapai 10 persen, lebih tinggi dibandingkan total keseluruhan industri manufaktur yang sebesar 5 persen pada September 2022.

"Industri tekstil tumbuh double digit, sedangkan industri manufaktur baru di kisaran lima persen," kata Rohman.

Baca Juga: Ingin bergabung dengan NATO, PM Swedia terbang ke Turki ingin minta dukungan dari Presiden Erdogan

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam menopang perekonomian nasional.

Punya potensi menyerap tenaga kerja sebanyak 3,6 juta orang dan berkontribusi sebesar 6,38 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

“Sampai dengan Juni 2022, industri TPT tetap menjadi komoditas andalan ekspor kita dengan nilai yang menembus hingga USD 6,08 miliar atau berkontribusi 5,51 persen terhadap total ekspor nasional,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menperin optimis industri TPT terus agresif memperluas pasar ekspornya, dengan target capaian sebesar USD 13-14 miliar sepanjang tahun 2022.

Halaman:

Tags

Terkini