JAKARTA INSIDER – Tentu kita pernah mendengar cerita dari pengalaman keluarga dekat yang lebih memilih mengontrak hingga usia tua nya.
Problem tersebut harus terjawab alasan milenial harus punya rumah sendiri.
Hidup adalah pengulangan saat keluarga dekat kita saat masa mudanya punya karir yang bagus tetapi masih tidak memiliki rumah hingga usia tua nya.
Bahkan saat tua membebankan anak untuk membeli rumah. Yang sudah jelas akan lebih susah mendapatkannya. Pengeluaran kontrak pun menjadi masalah.
Baca Juga: Rencana pengembangan infrastruktur hunian di IKN, benarkah 65 persennya tetap rimba?
Kita tidak ingin terjebak dengan situasi yang sama. Menurut riset, kaum milenial yang mempunyai rumah sendiri hanya 13 persen.
Nah harusnya sebagai kawula muda kita bisa berpandangan dan meningkatkan jumlah 13 persen tersebut.
Dalam dunia properti ada pepatah , “ketika punya 1 anak , berikan 1 anak rumah. Ketika punya 2 anak, berikan 2 anak rumah.” Sayangnya permasalahan kaum milenial itu dalam memilih properti terlalu idealis.
Baca Juga: Resep ayam kemangi khas sunda ala Devina hermawan, pedas dan bikin nagih!
Tentunya memiliki keinginan sebuah properti harus disertai pengorbanan. Jangan mengedepankan ego semata.
Dan yang perlu dipertimbangkan pertama, lokasinya yang baik, dan kedua, dilihat dari iklan kenaikan properti yang baik.
Mimpi itu harus dibangun. Ketika telah melewati satu tanjakan kita akan lebih percaya diri melangkahi tanjakan berikutnya.
Kemudian sampailah pada rencana rumah ideal yang kita ingin.
Baca Juga: Jadwal dan agenda persidangan terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Cs pekan depan